Liputan6.com, Jakarta Dua bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan Prabowo Subianto kompak memberikan catatan kepada program pendidikan di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Diketahui, hal tersebut mereka sampaikan saat saat mengikuti puncak kegiatan Belajarraya 2023 di Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/7).
Menurut Anies, program pendidikan yang digodok era pemerintahan Jokowi kurang melibatkan masyarakat. Eks Menteri Pendidikan ini lalu menyinggung Presiden ke-1 Republik Indonesia sekaligus Bapak Proklamator, Soekarno, soal era pendidikan dahulu.
Baca Juga
Prabowo Unggah Foto Gendong Bobby Kertanegara di Istana Negara, Tangannya Nyaris Cakar Hidung Sang Presiden
4 Respons Sejumlah Pihak Terkait Pertemuan Ridwan Kamil dengan Presiden Prabowo Subianto
5 Pernyataan Presiden Prabowo saat Resmikan GSN, Minta Izin Kunker ke Luar Negeri hingga Sisishkan Uang
"Saya waktu itu ketika memulai indonesia mengajar, kami eksplisit menyampaikan pendidikan bukan sebagai program, pendidikan sebagai gerakan. Lalu ingat pemberantasan buta huruf? Itu nanti teman-teman boleh Google. Kalau ada foto Soekarno di papan tulis menulis A, I, U, E, O tahun 47 atau 48. Lalu banner di atasnya itu tulisannya menarik sekali. Kalau pemerintah biasanya bikin acara 'Dengan semangat ini ini'. Ini enggak, 'Bantu Kami Berantas Buta Huruf'," kata Anies dalam pemaparannya pada kegiatan tersebut.
Advertisement
"Kata pertamanya 'bantu', hari ini negara sekarang bilang 'anda diam saja, kami saja yang kerjakan semuanya. Anda bayar pajak, anda nyoblos pemilu, tetapi enggak harus terlibat'. Yang ini harus dirubah, 'bantu kami terlibat dan kemudian muncul gerakan untuk pendidikan. Ruangnya itu dibuka," ungkap Anies.
Catatan serupa juga disampaikan oleh Prabowo. Dia meyakini, pendidikan di era Presiden Jokowi belum sempurna. Menurut kaca mata menteri pertahanan in menilai, masih ada kekurangan yang menjadi catatan perbaikan. Salah satunya, peningkatan mutu para guru.
Prabowo merasa pendidikan adalah kunci dari kebangkitan. Maka dari itu guna memperkuat bangsa di masa yang akan datang maka pendidikan adalah sebuah investasi.
"Saya kira itu kita terus harus investasi di bidang pendidikan, kita harus perbaiki, kita harus bantu guru-guru untuk jadi lebih hebat," kata Prabowo dalam acara senada.
Cari Solusi Atasi Masalah Pendidikan
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra ini memastikan, bakal terus mencari cara untuk menutupi kekurangan pada bidang pendidikan di era Jokowi. Tujuannya, agar Indonesia menjadi semakin lebih baik.
"Saya kira kita di arah yang benar, tentunya kita harus terus lihat kekurangan-kekurangan dan kita harus mencari cara-cara untuk memperbaiki," optimis Prabowo.
Prabowo menambahkan, di sisi lain, perbaikan pada bidang pendidikan diperlukan keseimbangan dengan peningkatan ekonomi dan mutu kesehatan anak bangsa yang berkorelasi dengan masa mengandung para ibu yang juga menjadi unsur kuat dalam menutup kekurangan di bidang pendidikan.
"Tetapi terutama juga kita harus jaga ekonomi kita, kita harus perbaiki ekonomi kita supaya rakyat kita terutama yang lapisan paling bawah harus dibantu untuk bangkit supaya anak-anak kita cukup gizi, ibu-ibunya cukup gizi supaya mereka nanti berkembang jadi anak-anak bangsa yang cerdas, yang kuat, saya kira itu," Prabowo menandasi.
Advertisement