Sukses

Kalkulasi Batiniah Yusril Jatuhkan Pilihan ke Prabowo di Pilpres 2024

Yusril Ihza Mahendra mengaku kalkulasi yang dilakukan akan tepat lantaran telah terbukti dalam pilpres sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengaku memiliki kalkulasi khusus hingga menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Dia mengaku kalkulasi yang dilakukan akan tepat lantaran telah terbukti dalam pilpres sebelumnya. 

Yusril Ihza Mahendra bercerita pada Pemilu 2004 lalu, PBB memilih mendukung Partai Demokrat yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai capres dan cawapres. Kala itu, SBY-JK dianggap sebagai pasangan yang tidak mungkin menang.

Namun, pada akhirnya pasangan SBY dan JK mampu meraih kemenangan di Pilpres 2004. Atas dasar itu, Yusril yakin jika pada Pilpres 2024, Prabowo akan meraih kemenangan dan menjadi presiden selanjutnya.

"Lama saya memikirkan hal ini, lama merenungkan, kalkulasi ini tidak semata-mata kalkulasi rasional, tapi juga perhitungan batiniah yang membuat saya sampai pada kesimpulan sekali ini, PBB harus memutuskan untuk mencalonkan Pak Prabowo sebagai capres," ucap dia saat memberikan sambutan, di acara Milad PBB ke-25, di ICE BSD City, Tanggerang, Minggu (30/7/2023).

"InsyaAllah sekali ini setelah Prabowo maju 2014, 2019 beliau belum memenangkan tapi kali ini insyallah dengan dukungan PBB Prabowo akan memenangkan pertarungan Pilpres 2024," imbuh Yusril.

Yusril juga mengajak Partai Politik yang belum menentukan dukungan calon presiden (Capres) 2024 untuk bersama ikut mendukung Prabowo Subianto.

"Saya mengajak kader-kader partai lain, mari bersama mengusung Prabowo Subianto. Khususnya partai-partai yang belum mengusung siapa calon presidennya," ujar Yusril.

Menurut dia, Ketua Umum Partai Gerindra itu layak diberi dukungan sebagai calon presiden. Sebab, dari semua bakal calon yang ada, hanya Prabowo Subianto yang dianggapnya mumpuni dari segala aspek pertimbangan.

"Berikan kesempatan, dengan segala pengalaman, pengetahuan. Menurut pendapat saya daripada calon lain, jauh lebih mumpuni, memimpin bangsa untuk 5 tahun ke depan, Prabowo Subianto," katanya

 

2 dari 2 halaman

PBB Tidak Memilih Capres Tak Tahu Tugas Pokoknya

Yusril pun mengungkit kembali, di mana mulai berdirinya PBB sudah mendukung Presiden Indonesia yang sudah lebih dulu memimpin. Seperti Soeharto, BJ. Habibie, lalu terakhir adalah Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebab, PBB tidak akan memilih calon presiden yang dinilainya tidak mengetahui tugas pokok presiden. Jangan sampai, akibatnya, malah memberi putusan yang salah

"Jangan jadi presiden tidak tahu tugas menteri A, B, C, sehingga salah dalam memberi instruksi," ujarnya.