Sukses

Gerindra Akan Memuliakan PKB dan Muhaimin Iskandar

Partai Gerindra akan memperlakukan rekan koalisinya dengan baik. Partai Gerindra menjamin akan memberikan tempat yang mulia bagi PKB dan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Liputan6.com, Jakarta Partai Gerindra akan memperlakukan rekan koalisinya dengan baik. Partai Gerindra menjamin akan memberikan tempat yang mulia bagi PKB dan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Gerindra dipastikan akan memperlakukan semua sahabat dan mitra koalisinya dengan baik, apalagi PKB dan Gus Muhaimin Iskandar. Kami pastikan akan selalu menghormati dan memuliakan mereka. Memberikan posisi yang terbaik, paling terhormat," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Namun, jika terkait soal calon wakil presiden (cawapres), Habiburokhman menyatakan, sampai saat ini belum diputuskan oleh koalisi Gerindra-PKB. Habiburokhman memastikan akan membahas bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Lalu apakah cawapresnya siapa? Itu kan domainnya Pak Prabowo dan Gus Muhaimin, kita tunggu saja," ujar Habiburokhman.

Sementara itu, Prabowo mengaku telah nyaman bersama PKB dan Muhaimin. Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan Muhaimin Iskandar ketika Milad PBB ke-25 di ICE BSD City, Tangerang, Minggu (30/7/2023).

"Saya di tengah PBB saya merasa nyaman. Itu kalau saya di tengah PBB. Kalau saya di tengah PKB saya merasa nyaman juga. Gus jangan ke mana-mana, Gus!" kata Prabowo dalam sambutannya.

PKB sendiri merasa koalisi bersama Gerindra adalah yang terbaik untuk menghadapi pilpres 2024.

Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun PKB dan Partai Gerindra merupakan koalisi terbaik yang ada untuk menghadapi pemilu 2024.

Huda menjelaskan, indikasi yang membuat koalisi PKB-Gerindra menjadi yang terbaik salah satunya adalah kondisi PKB dan Gerindra yang sama-sama butuh untuk memenuhi 20 persen presidential threshold. Tetapi, kebutuhannya itu realistis dan objektif.

"Hitungannya seperti apa? Yang pertama, PKB adalah partai politik yang memenangkan pemilu 2019 di Jawa Timur dan pemenang kedua di Jawa Tengah. Saat yang sama, Gerindra pemenang di Jawa Barat dan Banten. Jadi dua-duanya saling melengkapi," kata Huda saat talkshow bertajuk "Gus Imin Pilih Siapa?", di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

2 dari 2 halaman

Waketum PKB Sebut Partainya Lebih Dekat dengan PDIP Ketimbang Gerindra

Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengungkapkan partainya memiliki hubungan jauh lebih panjang dengan PDI Perjuangan dibanding Partai Gerindra.

"Kalau kita lihat sejarah, maka saya pikir yang paling panjang sejarahnya itu dengan PDIP, sejak kelahiran PKB hingga hari ini," kata Jazilul di DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Menurut Jazilul, kebersamaan dengan PDIP hanya sempat terputus ketika PKB membangun kerja sama politik dengan Partai Demokrat. Namun, kembali bertemu dan bersama PDIP ketika mengusung Joko Widodo (Jokowi) di pilpres.

"Jadi bertemu, terus tanda tangan. Tapi yang jelas, dengan Gerindra baru, ketika Gerindra bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi periode akhir bersama PKB. Di pilpres belum pernah sama sekali," ujar Jazilul.

Meski demikian Jazilul menegaskan, pihaknya merupakan pihak yang selalu setia dalam berkoalisi. Hal tersebut disampaikan Jazilul terkait nasib koalisi antara PKB dan Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"PKB masuk kategori partai yang setia, kalau yang di sana juga setia," Jazilul.

Jazilul lantas mengutip kata-kata dari YouTube. Ia memberi sinyal bahwa PKB akan lepas bila Gerindra bersikap tidak jelas atau tidak segera menjadikan Cak Imin sebagai cawapres Prabowo Subianto.

"Lu 11, aku 12. Lu enggak jelas, gua lepas," kata Jazilul.

Jazilul mengakui koalisi PKB dengan Gerindra merupakan hal yang baru. Oleh karena itu, ia mencoba memahami meski telah 11 bulan koalisi terbentuk, masih belum ada keputusan terkait cawapres.

Jazilul menyebut koalisi PKB dan Gerindra memang berdasarkan cinta lokasi alias cinlok, atau saat Gerindra bergabung di periode kedua Presiden Jokowi.

"Kalau biasa anak sekarang cinlok. Jadi bertemu terus kita tanda rangan," kata Jazilul.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

SUmber: Merdeka.com