Liputan6.com, Jakarta Pengamat Politik Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan menegaskan dalam survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan mayoritas pemilih dari Partai Golkar lebih cenderung mendukung Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dibandingkan Ganjar Pranowo. Hal itu terekam dari hasil survei LSI Denny JA periode 3-15 Juli 2023 yang belum lama ini dirilis.
“LSI Denny JA menunjukkan bahwa pemilih partai, pemilih Golkar, itu lebih cenderung memilih Pak Prabowo dibanding Pak Ganjar dan Pak Anies,” kata Prof Kacung dikutip Jumat (4/8/2023).
Baca Juga
Dalam hasil survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA itu terekam para pemilih dari Partai Golkar lebih cenderung memilih sosok Prabowo ketimbang Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Dari data survei LSI Denny JA, para pemilih yang berasal dari partai berlambang beringin itu memberikan dukungan kepada Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu sebesar 62,9 persen.
Advertisement
Angka itu berbanding terbalik dengan dukungan yang diberikan kepada Ganjar yang hanya menghasilkan dukungan sebesar 35,3 persen. Mengacu pada banyaknya para pemilih Partai Golkar yang mulai memberikan isyarat dukungan kepada Prabowo, menurut Prof Kacung, hal itu bisa ditafsirkan adanya kesamaan serta historis yang sudah terjalin di antara Partai Golkar dan Prabowo.
“Jika saya lihat kesamaan, historis, antara Pak Prabowo dengan Golkar itu, memang lebih memungkinkan, para pemilih Golkar untuk lebih memilih Pak Prabowo dibandingkan dengan yang lain,” terang Prof Kacung.
Di lain kesempatan, Ketua DPD I Golkar Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman mengatakan ada suasana kebatinan jika beberapa anggota DPD I mendorong agar Golkar bisa menjalin koalisi dengan Gerindra. Ia juga membeberkan sejumlah alasan Golkar perlu mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.
Suasana Kebatihan DPD Golkar
Pertama, Maman menerangkan Prabowo pernah bersama Golkar. Lalu, kedua, Golkar juga pernah punya andil memberikan dukungan kepada Prabowo pada Pilpres 2014 silam.
“Dalam diskusi santai dan informal kaki, sebagian besar suasana kebatinan beberapa DPD I mendorong supaya Partai Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra,” ucap Maman.
“Di Pilpres 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo. Ditambah lagi secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan-kawan DPD I Golkar cukup mentereng dan signifikan,” tandasnya.
Advertisement