Sukses

Perubahan Gaya Politik Bakal Capres Prabowo Subianto Dinilai Bisa Menarik Hati Masyarakat Indonesia

Perubahan gaya berpolitik bakal calon presiden (Capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto yang lebih merakyat dan dekat rakyat kecil mampu memberikan dukungan tambahan di bursa capres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan gaya berpolitik bakal calon presiden (Capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto yang lebih merakyat dan dekat rakyat kecil mampu memberikan dukungan tambahan di bursa capres 2024.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan. Djayadi mengatakan, Prabowo Subianto dinilai mendapat keuntungan yang sangat positif dari perubahan gaya berpolitiknya tersebut.

"Sisi tegas dan berwibawa yang ada pada diri Prabowo selain sangat berpengaruh juga mampu menarik hati masyarakat," ujar Djayadi melalui keterangan tertulis, Senin (7/8/2023).

Selain itu, lanjut dia, meskipun sisi tegas ala militer masih melekat pada diri Prabowo, namun Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut juga menjalin hubungan baik dengan rakyat kecil.

"Ada perubahan gaya kampanye Prabowo, atau gaya sosialisasi Prabowo, sisi-sisi tegas berwibawa militer, tapi lebih ke banyak berhubungan dengan rakyat kecil, dipasar ke petani," kata Djayadi.

Dia menilai, cara tersebutlah yang menjadikan Prabowo mendapat elektabilitas tertinggi di beberapa hasil survei. Sikap tersebut menjadi daya tarik bagi Prabowo di kalangan masyarakat.

Menurut Djayadi, Prabowo berhasil membuktikan bahwa dirinya sangat mencintai bangsa dan negara Indonesia. Lalu, lanjut dia, lomitmennya untuk menyejahterkan rakyat membuatnya ikut terjun langsung melihat kehidupan masyarakat kecil.

"Cara berkomunikasi Prabowo itu menjadi salah satu yang mungkin menarik lebih banyak pemilih terutama," jelas Djayadi.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil peta elektabilitas Pilpres 2024 di Provinsi Lampung. Periode survei dilakukan pada 19-26 Juni 2023. Hasilnya, Prabowo menang head to head melawan Ganjar Pranowo di putara kedua.

"Bila pilpres diikuti oleh tiga capres (Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto) maka diperkirakan pilpres akan berlangsung dua putaran. Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sama kuat di putaran pertama, namun Prabowo digdaya menang di putaran kedua bila berhadapan dengan Ganjar, dengan selisih yang signifikan yakni 47,7% (Prabowo), dan 41,8% (Ganjar)," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam keterangan resminya, Senin (7/8/2023).

 

2 dari 3 halaman

Elektabilitas Bakal Capres

Djayadi menjelaskan, bila pilpres dilaksanakan pada saat survei dilakukan, dua nama teratas, Prabowo dan Ganjar Pranowo, sama kuat dalam berbagai simulasi. Dalam simulasi top of mind (pertanyaan spontan, elektabilitas Prabowo di angka 30,4%, sedangkan Ganjar di angka 30,6%.

"Sementara dalam simulasi banyak nama semi terbuka, Prabowo memperoleh dukungan sebanyak 36%, sedangkan Ganjar 36,4%. Keduanya juga sama kuat dalam simulasi pilpres empat dan tiga nama," ujar Djayadi.

Bila yang bersaing adalah Prabowo, Ganjar, Anies, dan Puan Maharani, maka masing-masing mendapat dukungan 38,8% (Prabowo), 38,9% (Ganjar), 14,8% (Anies), dan 0,3% (Puan). Keadaan yang sama ditemukan bila pilpres diikuti tiga calon, dengan dukungan sebanyak 38,3% (Prabowo) dan 39,7% (Ganjar), sedangkan Anies di angka 14,9%.

"Selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar sangat tipis atau sama kuat sejak dari simulasi top of mind, banyak nama, hingga tiga nama," paparnya.

Survei yang dilaksanakan oleh LSI ini mengambil sampel sebanyak 810 responden di DAPIL DPR RI Lampung I dan sebanyak 810 responden di DAPIL DPR RI Lampung II. Sampel survei terdistribusi secara proporsional di seluruh wilayah dan representatif dari berbagai aspek demografi seperti gender, usia, agama, pendidikan, dan seterusnya.

 

3 dari 3 halaman

Pemilih Anies Cenderung Pindah ke Prabowo

Sample gabungan dari kedua dapil sebanyak 1620 responden, dan diperkirakan margin of error plus (MoE) minus 2,5%. Karena selisih antara Prabowo dan Ganjar kurang dari margint of error, maka keduanya sama kuat.

"Dengan simulasi tersebut, maka diperkirakan, Prabowo dan Ganjar yang akan masuk putaran kedua pilpres. Temuan survei ini menunjukkan bahwa Prabowo diperkirakan memenangkan kompetisi putaran kedua karena selisih dukungan suara antara keduanya lebih dari dua kali MoE (47,7% vs 41,8%), Prabowo lebih tinggi 5,9% dari Ganjar," ujarnya.

Menurut Direktur Eksekutif LSI ini, Prabowo unggul signifikan di putaran kedua dalam survei ini karena sebagian besar pemilih Anies cenderung berpindah ke Prabowo di putaran kedua.

"Kebanyakan pemilih Anies, adalah pendukung Prabowo di Pilpres 2019, sehingga sangat besar kemungkinan mereka lebih mendukung Prabowo di putaran kedua", tutup Djayadi.