Sukses

Dekat dengan Ulama Dinilai Jadi Keunggulan Prabowo di Pilpres 2024

Adanya hubungan baik dengan para tokoh umat Islam, turut serta mendongkrak perolehan elektabilitas Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta - Dekat dengan ulama jadi sebuah keunggulan bagi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menegaskan, kedekatan Prabowo dengan para kiai dan ulama juga menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki.

“Yang membuat Prabowo unggul, Prabowo orang Jawa, itu menjadi penting, Prabowo juga dekat dengan para ulama, dengan para habaib, dengan para kiai,” kata Ujang, Sabtu (12/8/2023).

“Prabowo turun ke masyarakat Jawa Timur karena Prabowo paham bahwa Jatim merupakan basis kemenangan maka harus didekati ulama-ulamanya, tokoh-tokohnya termasuk masyarakatnya,” lanjut Ujang.

Prabowo memang dari dulu sangat menghormati para pemuka agama, termasuk dari kalangan Islam. Terbaru, Prabowo juga terlihat sangat dekat dengan salah satu tokoh umat Islam yakni Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau lebih akrab disapa Habib Luthfi bin Yahya.

Kedekatan Prabowo dengan Habib Luhfi ini melahirkan kolaborasi apik untuk menyukseskan acara berkelas internasional yaitu Muktamar Sufi Internasional yang akan dihelat pada 29-31 Agustus 2023 mendatang. Adanya hubungan baik dengan para tokoh umat Islam, turut serta mendongkrak perolehan elektabilitas Prabowo.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Prabowo berhasil unggul dari Capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Jatim. Dalam survei yang dilakukan 4-15 Juli 2023 tersebut, Prabowo berhasil menempati peringkat pertama dengan elektabilitas sebesar 33,7 persen, diikuti Ganjar Pranowo dengan 30,5 persen dan Anies Baswedan yang hanya meraup dukungan sebesar 23,3 persen.

 

2 dari 2 halaman

Prabowo Berpotensi Raup Suara dari Warga Jatim

Melihat hal tersebut, Ujang menambahkan, Prabowo saat ini menjadi kandidat capres potensial yang bisa meraup suara dari warga Jatim. Perubahan sikap yang ditonjolkan menteri pertahanan terbaik di era Presiden Jokowi itu, kian menggambarkan citra positif yang Prabowo miliki kepada para masyarakat Jatim yang didominasi oleh budaya santri.

“Prabowo saat ini merubah gaya personal dalam konteks berkampanye, seperti lebih santun, humble, lebih sopan, tidak menyerang lawan politik, tidak menjelek-jelekkan kandidat lain,” ucap Ujang.

“Itu sangat cocok dengan budaya masyarakat santri Jatim yang cenderung ingin Pilpres damai, ingin penuh kebaikan dan menanamkan nilai-nilai islam yang rahmatan lil alamin di lapangan,” tandasnya.

Video Terkini