Liputan6.com, Jakarta - Erick Thohir angkat bicara terkait Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.
"Saya rasa tanya ke PAN-nya. Kan mereka sedang berkoalisi, saya tidak bisa mendahului," ujar Erick Thohir yang juga merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut usai acara Pasar Murah di lapangan Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (13/8/2023).
Baca Juga
Sebelumnya, PAN memberikan sinyal politik yang terkesan memberikan ruang dan waktu untuk Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir maju sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
Advertisement
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Dia mengaku menemani Erick Thohir di Surabaya karena nanti malam ada laga Timnas Indonesia melawan Palestina.
"Kami mendukung PSSI yang diketuai Pak Erick dan pemain Timnas Indonesia. Maka kami hadiri di sini, artinya mendukung penuh sekaligus mampir ke kantor PAN, karena kantor PAN juga kantor Pak Erick," ujar Zulhas di Kantor DPW PAN Jatim di Surabaya, Rabu 14 Juni 2023.
Dikonfirmasi apakah Erick Thohir sebagai cawapres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, Zulhas hanya menjawab ini kantor PAN Jatim.
"Ini kantor PAN Jawa Timur, kantornya Pak Erick juga, apalagi di Jakarta," ucapnya.
Dipertegas lagi, apakah Erick Thohir cawapres Ganjar atau Prabowo, Zulhan menyampaikan bahwa tunggu tanggal mainnya.
Sementara itu, Erick Thohir saat ditanya apakah maju sebagai cawapres Ganjar atau Prabowo, dia mengatakan masih terlalu dini. "Saya loyalitas kepada bapak presiden. Menjalin huhungan dengan PAN," ujarnya.
PAN Deklarasi Dukung Bakal Capres Prabowo Subianto
Diketahui, Partai Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebutkan, dirinya bersama Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto terus berdiskusi hingga akhirnya memilih untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.
"Kenapa PAN mengambil keputusan itu? Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit, kenapa tidak sabar? Kami meyakini perjuangan 10 tahun akan tuntas, karena kita hari ini sudah bersama-sama dengan Gus Muhaimin Iskandar (Ketum PKB),” kata Zulhas.
Zulhas menegaskan, empat partai yang kini tergabung dalam satu koalisi itu harus menuntaskan perjuangan Prabowo Subianto. Sebab, yang diinginkan Ketum Gerindra itu adalah melanjutkan pencapaian Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Peluang kita tidak banyak, tapi kita punya peluang emas karena kita punya bonus demografi. Pak Presiden mengatakan tahun 2024-2028 itulah peluang emas Indoensia. Kalau kita bisa punya pemimpin yang tepat, maka cita-cita Indonesia merdeka dan 100 tahun Indonesia merdeka, menjadi negara yang maju InsyaAllah bisa kita capai,” Zulhas menandaskan.
Advertisement
Ketum Golkar Airlangga Hartarto Deklarasi Dukungan Prabowo Subianto Capres 2024
Sementara itu, senada, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024. Hal itu disampikannya dalam acara yang dihadiri bersama empat Ketum Partai yakni Gerindra, Golkar, PKB, dan PAN.
“Tuhan yang Maha Esa yang menurunkan rahmat dan ridhonya lah kita berkumpul di tempat ini, tempat yang bersejarah, tempat naskah proklamasi disusun, dan oleh karena itu ini menjadi inspirasi bagi Partai Golkar memberikan dukungannya kepada Bapak Letnan Jenderal Prabowo Subianto sebagai calon presiden Republik Indonesia tahun 2024-2029,” tutur Airlangga Hartarto di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Menurut Airlangga, Indonesia kini menghadapi tantangan ketiga, setelah sebelumnya di tahun 1965 terkait Komunisme dan Indonesia berhasil lolos dari proses tersebut. Kemudian di tahun 1998 antara otoriter dan demokrasi, Indonesia juga memiliki reputasi baik.
Hingga akhirnya di persimpangan ketiga, lanjutnya, Indonesia masuk dalam persimpangan apakah negara ini akan menjadi negara maju atau menjadi negara berpendapatan menengah.
“Oleh karena itu kepemimpinan 10 tahun ke depan sangat penting dan Partai Golkar melihat kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto sangat tepat untuk membawa Indonesia lolos,” kata Airlangga.