Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menilai, kehadiran koalisi besar bukan jaminan untuk memenangkan kontestasi pemilu. Menurutnya, hasil Pilpres sepenuhnya berada di tangan rakyat.
Hal itu diucapkan JK menanggapi Partai Golkar dan PAN memutuskan bergabung ke koalisi Gerindra dan PKB pada Pilpres 2024 untuk mendukung Prabowo Subianto.
Baca Juga
"Tidak ada jaminan. Yang memilih kan rakyat. Partai yang mengusulkan, yang memilih rakyat. Terserah rakyat bagaimana. Rakyat ada yang ikut partainya, ada juga yang tidak. Selama ini begitu," kata JK kepada wartawan di Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).
Advertisement
JK pun memberi contoh Pemilu 2009 saat ia berpasangan dengan Wiranto. Kala itu, ia didukung oleh dua partai masing-masing, yaitu Partai Golkar dan Hanura dan diperkirakan mendapat suara lebih dari 20 persen.
"Pengalaman saya dengan Pak Wiranto dulu. Kalau dihitung-hitung jumlah suara itu lebih 20 persen. Tapi hanya dapat suara 14 persen, tidak simetris," ujar JK.
Lebih lanjut, ia pun menyebut jika ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
"Tergantung kalau sudah masuk ke pemilu itu, orang tidak lagi melihat partainya. Orang melihat orangnya. Mengusulkan ya partai, tapi pada saat Pemilu orang akan melihat orang ini gimana, begitu selalu dalam pemilu itu," jelas JK.
Golkar dan PAN Dukung Prabowo
Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Jauh sebelum Golkar dan PAN, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memberikan dukungan terhadap Prabowo.
Prabowo mengaku terharu dengan keputusan tiga partai itu. Menurut Prabowo, mandat tersebut merupakan sebuah kehormatan. Dia berjanji tidak akan mengecewakan dukungan ketiga partai.
"Saya merasa sangat terharu, sangat dibesarkan hati saya dengan kepercayaan yang begitu besar dari partai besar dan partai bersejarah ini,” kata Prabowo di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta, Minggu (13/8).
Prabowo menjelaskan, sejarah diukur oleh masing-masing partai berbeda satu dan yang lainnya.
Mulai dari Golkar yang terus mengawal pemerintahan hingga PAN menjadi simbol partai perubahan era dari Orde Baru menjadi Reformasi.
"Begitu juga PKB yang menjadi perpanjangan bidang politik di NU, selalu membuktikan berperan besar dalam menyelamatkan bangsa dan negara di saat kritis,” ujar Prabowo.
Prabowo meyakini, berkumpulnya ketiga partai dengan Gerindra menjadi pembuktian rekam jejak Indonesia di masa depan dalam menyambut Indonesia emas.
"Kita ingin memperbaiki kehidupan rakyat kita, kita tidak mau menyerahkan nasib bangsa kepada pihak yang kita tidak yakin cintanya terhadap bangsa ini," pungkas Prabowo.
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka.com
Advertisement