Liputan6.com, Jakarta Politikus PDI Perjuangan yang kembali maju sebagai calon legislatif di Pemilu 2024, Mochamad Herviano kembali memperkuat basis suaranya. Kali ini dia menyasar wilayah Kendal, Jawa Tengah.
Melalui pendukungnya Relawan Sedulur Saklawase menggelar acara senam bersama ibu-ibu di Kecamatan Rowosari, sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada Politikus PDIP yang sudah duduk di Senayan itu.
Baca Juga
Kegiatan senam ini bukan hanya sekadar rutinitas fisik semata, tetapi juga menjadi ajang perpaduan antara semangat kesehatan dan semangat dukungan politik.
Advertisement
"Kegiatan Senam Bersama Ibu-ibu ini bukan hanya tentang gerakan fisik, tapi juga tentang persatuan dan semangat untuk memperkuat dukungan kami kepada Mochamad Herviano, kata Ketua Relawan Sedulur Saklawase, Sayoga dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Tidak hanya sekedar mendukung, dalam suasana penuh keakraban, para peserta senam dan Relawan Sedulur Saklawase berhasil menciptakan momen istimewa dengan mengumumkan deklarasi dukungan kepada Mochamad Herviano.
"Kami yakin beliau adalah sosok yang mampu mewakili aspirasi kami di panggung legislatif," tutup Sayoga.
PDIP Tetap Optimis Menatap Pemilu 2024 Meski Ditinggal Partai Lainnya
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menyatakan, partainya menghormati pilihan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang berlabuh menjadi bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pernyataan ini merespons keputusan Partai Golkar dan PAN yang kemarin resmi mendeklarasikan dukungannya mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (Capres) 2024.
Said menyatakan, pihaknya akan tetap kuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, meski tanpa dukungan Golkar.
“Harus tetap kekar walau tanpa Golkar,” kata Said kepada wartawan, Senin (14/8/2023).
Apalagi dalam sejarah politik, kata Said, PDIP sudah terbukti terbiasa dikeroyok dan mampu bertahan, bahkan menang. Ia mencontohkan Pilpres 2014 di mana koalisi lawan lebih banyak mendapat dukungan parpol lain.
“PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik. Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi-JK, begitu pula saat ini,” katanya.
Said meminta para kader Banteng tetap bermental kuat untuk menyusuri jalan terjal politik kali ini.
“Oleh sebab itu bagi segenap kader PDI Perjuangan perlu kami ingatkan, kita pernah mengalami pahit getirnya sejarah, justru dari pengalaman panjang itulah kita harus memperkuat mental juang. Kita harus bisa setegak tegaknya melalui jalan terjal politik, dan dengan begitulah mental juang kita terbentuk,” katanya memungkasi.
Advertisement