Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai solusi untuk posisi Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari koalisi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Sebab, latar belakang profesional mantan Presiden Inter Milan yang tidak berpartai dapat menjadi penengah bagi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Di mana KKIR terdiri dari banyak partai yakni Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PBB.
Baca Juga
“Saya kok melihat bahwa mungkin ada mencari kesepakatan titik, ya bisa di Erick yang tidak berpartai di mana-mana,” kata Direktur Riset Populi Center, Usep S Achyar, Selasa (15/8/2023).
Advertisement
Selain karena tidak memiliki partai, latar belakang profesional Erick Thohir dinilai tepat mendampingi Prabowo. Sebab, latar belakang itu yang akan melengkapi kepemimpinan Prabowo.
Di samping itu, Erick Thohir juga memiliki banyak modal politik yang dapat menjadi keunggulan ketika menjadi cawapres, salah satunya adalah elektabilitas yang tinggi. Hal ini tentu menjadi pertimbangan besar dalam penentuan cawapres di KKIR.
“Bargaining position-nya banyak Pak Erick Thohir itu. Satu, elektabilitasnya,” ucap Usep.
Dalam beberapa hasil survei memang menempatkan elektabilitas Erick Thohir tertinggi di antara yang lain. Seperti survei dari Lembaga Survei & Poling Indonesia (SPIN) periode Juli 2023 terlihat elektabilitas Erick Thohir berada di posisi pertama.
Ketua PSSI ini berhasil mendapatkan torehan angka sebesar 21,3 persen. Raihan Erick Thohir tersebut mengalahkan kandidat Cawapres lain seperti Khofifah, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar.
Kata PAN Jika Erick Thohir Tak Dipilih Sebagai Cawapres Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, saat ini masing-masing partai di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya memiliki nama Cawapres tersendiri yang akan diusung, begitu juga partainya yang mengusung Erick Thohir. Namun, semua keputusan terbaik diserahkan kembali kepada Prabowo Subianto.
"Misalkan, nanti pada posisi semua partai koalisi ingin mengajukan calon terbaiknya sebagai cawapres, tidak ada kata sepakat, karena meyakini kader terbaiknya harus diusung, ya mungkin bisa diserahkan kepada Pak Prabowo sebagai pengantinnya," kata Yandri saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023).
"Kira-kira pasangan sama siapa yang paling pas dan paling nyambung, paling enak, tentram dan lain-lain sebagainya," jelasnya.
Bahkan, ia meyakini Golkar, PKB, serta Gerindra mengetahui keinginan Partai berlambang matahari ini untuk mengusung Erick Thohir menjadi Cawapres.
Tetapi, hal ini akan dikembalikan lagi ke forum untuk menyepakati keputusan yang terbaik bersama Prabowo Subianto.
"Tinggal memang ini tinggal ambil keputusan saja, dan perlu dirembukkan secara dari hati ke hati di forum koalisi besar, dan mungkin pada akhirnya kita kembalikan kepada Pak Prabowo, siapa menurut Pak Prabowo yang paling tepat," sebutnya.
Advertisement