Liputan6.com, Jakarta - Dukungan partai Golkar dan PAN terhadap Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dianggap sebagai langkah utama sebelum bertambahnya pendukung lain di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dukungan tersebut dinilai mampu menarik perhatian ataupun dukungan dari pihak lain kepada sosok Prabowo.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, masuknya Golkar dan PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mampu menarik perhatian kalangan muda untuk mendukung Prabowo. Pasalnya, Golkar dan PAN merupakan partai politik dengan basis pemilih rata-rata adalah generasi muda.
Baca Juga
"Jika Prabowo didukung oleh PAN dan Golkar bisa jadi bertambah di generasi Z, untuk bisa memenangkan dan mendapat simpati dari Gen Z," kata Ujang, Selasa (15/8/2023).
Advertisement
Ujang menilai, hal itu sangat menguntungkan bagi Prabowo yang sudah memilki cukup kekuatan di basis pemilih muda. Di kalangan Milenial, Prabowo sudah cukup kuat dengan torehan suara 40,5 persen dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023.
Dengan deklarasi tersebut, Prabowo memungkinkan mendapat tambahan kekuatan di kalangan Gen Z sebesar 37,1 persen. Hal itu akan semaki memperkuat Prabowo di Pilpres 2024.
"Tentu ini memperkuat basis dukungan Prabowo yang memang sudah tinggi di milenial yaitu 40,5 persen elektabilitasnya," ujar Ujang.
Saat ini menurut Ujang, Prabowo hanya tinggal menentukan siapa cawapres yang akan dipilihnya. Tentu Prabowo akan memilih cawapres yang cocok dan mampu memberikan kemenangan.
Magnet Politik Prabowo
Kuatnya magnet politik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi salah satu sebab Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) melabuhkan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Prabowo yang beberapa hari ini selalu unggul di berbagai lembaga survei menjadi alasan Golkar-PAN mengusungnya pada Pemilu mendatang.
“Saya berpandangan pertama bahwa tidak bisa dipungkiri dengan beberapa indikator survei-survei yang keluar, Prabowo ini leading di antara 2 Capres lainnya yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Kalau ditanya ini adalah magnet politik ya tentu saja” kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul, Senin (14/8/2023).
Adib melanjutkan, menjelang Pilpres 2024, perlahan-lahan mulai terkuak, berbagai macam kalkulasi terbentuknya poros koalisi yang diusung oleh beberapa partai politik (parpol) termasuk oleh Partai Gerindra. Adapun poros koalisi yang dibangun Gerindra memang terbukti menjadi magnet politik bagi Golkar dan PAN.
“Ini yang sering saya sebut bahwa formulasi-formulasi itu sedikit demi sedikit sudah mulai terbentuk poros koalisi yang diusung oleh Gerindra ternyata memang menjadi magnet politik dengan figurnya yaitu Prabowo Subianto. Dan terjawab ketika Golkar dan PAN merapat,” lanjutnya.
Selain poros koalisi yang kuat, figur Prabowo juga terbukti mengantongi elektabilitas tertinggi dibandingkan Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. Dalam survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023, Capres Partai Gerindra itu berhasil mengantongi dukungan tertinggi.
Dari hasil survei LSI tersebut, Prabowo berhasil menempati peringkat pertama dengan total suara sebesar 35,8 persen, diikuti Ganjar dengan 32,2 persen dan Anies Baswedan yang hanya mengantongi suara sebesar 21,4 persen.
Advertisement