Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) semakin berisi banyak tokoh yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut dinilai membuat PAN semakin kokoh dan kuat dalam rangka menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN Dapil Jatim XI, Slamet Ariyadi menyambut baik banyaknya tokoh NU yang bergabung. Dia menyebut bergabungnya tokoh NU akan semakin membesarkan nama PAN di masyarakat.
Baca Juga
“Kita akan bersama-sama akan berjuang untuk membesarkan PAN ke depan melalui warga-warga NU yang bergabung dengan PAN,” kata Slamet, Rabu (16/8/2023).
Advertisement
Saat ini memang PAN menjadi partai politik (parpol) favorit kalangan NU. Mulai dari Gus Ahmad Abdul Qodir yang berasal dari ponpes Syaikh Abdul Qodir Jailani hingga Gus Syaiful Nuri dari ponpes Sidogiri Pasuruan.
Oleh karena itu, Slamet menyebut Pemilu 2024 mendatang merupakan momen yang spesial bagi PAN. Sebab, PAN semakin banyak mengirimkan tokoh-tokoh NU untuk maju menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg).
“Ini adalah momen langka dalam sejarah berdirinya PAN bahwa di tahun 2024 ini banyak tokoh NU untuk maju, ikut berkontesasi di dalam politik,” ucapnya.
Lebih lanjut, Slamet menambahkan, semakin banyaknya tokoh NU yang ada di PAN juga membuatnya semakin senang. Pasalnya, Slamet merasa tidak lagi sendiri yang berasal dari kalangan NU yang ada di PAN.
“Saya merasa tidak sendiri lagi sebagai kader dan warga NU di PAN,” ungkapnya.
Strategi PAN Gaet Tokoh NU Dinilai Tepat
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan strategi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam merekrut tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di daerah-daerah sangat tepat. Menurutnya, bukan tidak mungkin masuknya sejumlah tokoh ini akan diikuti oleh warga NU di tataran akar rumput.
"Itu bagian strategi PAN untuk memperluas ceruk pemilihnya, karena selama ini PAN identik dengan Muhammadiyah," kata Adi Prayitno.
Saat ini memang semakin banyak tokoh NU yang bergabung dengan PAN. Nama-nama tersebut yakni Gus Nuri dari pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani, dan Gus Afif dari Pondok pesantren Amanatul Ummah Mojokerto.
Berkat semakin meluasnya ceruk pemilih Islam, elektabilitas PAN juga terus meningkat. Hal ini terbukti dari rilis Indikator Politik Indonesia (IPI) terbaru pada bulan Juni dan menunjukkan PAN menjadi salah satu partai berbasis Islam yang kokoh dengan elektabilitas sebesar 3,1 persen.
Perolehan tersebut hanya di bawah PKB dan PKS. Secara umum elektabilitas PAN terus menunjukkan hasil yang positif. Survei IPI menunjukkan elektabilitas partai besutan Zulkifli Hasan tersebut pada bulan maret berkisar di angka 2 persen.
Sementara pada data terbaru, PAN meraih angka 3,1 persen. Oleh sebab itu, melihat tren elektabilitas PAN yang semakin menanjak, dia meyakini partai besutan Zulhas akan berhasil mengirimkan wakilnya ke DPR.
Dia menyebut, PAN memiliki kemampuan untuk dapat melewati prediksi hasil survei.
"PAN ini kan partai spesialis lolos ke Senayan meski kadang dalam survei masih di bawah ambang batas parlemen,” pungkas Adi.
Advertisement