Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dinilai berpotensi meraih kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal itu dikarenakan Prabowo merupakan sosok moderat yang bisa merangkul sejumlah pihak.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim mengungkapkan figur Menteri Pertahanan itu saat ini sudah berubah menjadi sosok yang merangkul berbagai macam kalangan.
Baca Juga
Ia melanjutkan, sebagai pemimpin yang terbuka Prabowo berhasil menjadi capres moderat atau ‘jalan tengah’. Buktinya, dari survei Indikator Politik Indonesia periode 15-21 Juli 2023 tersebut.
Advertisement
Prabowo berpeluang besar mendapatkan limpahan suara baik dari pendukung Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan jika salah satu dari kedua nama tersebut gagal melaju ke putaran berikutnya.
“Ini tidak terlepas dari strategi Pak Prabowo sebagai kandidat ‘jalan tengah’ yang menurut analisa simulasi data survei kami paling bisa diterima oleh pendukung kedua capres lainnya,” kata Kennedy, ketika dihubungi, Sabtu (19/8/2023).
“Baik pendukung Anies ataupun Ganjar apabila salah satu gagal maju ke putaran kedua efektif dalam memastikan keunggulan apabila Pilpres 2024 nanti berlangsung dua putaran,” lanjutnya.
Prabowo Unggul Head to Head dengan Capes Lain
Bila ditelisik secara lebih mendalam dari survei teranyar yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia dengan simulasi head to head, Prabowo terbukti mengandaskan elektabilitas yang dimiliki Ganjar dan juga Anies.
Jika dalam Pilpres 2024 mendatang hanya mensimulasikan dua nama saja yakni, Prabowo dan Ganjar, maka orang nomor satu di Partai Gerindra itu sukses meraup keunggulan terbesar dengan total suara mencapai 47,0 persen, sedangkan Ganjar hanya mampu mendapatkan dukungan sebanyak 39,6 persen.
Di sisi lain, jika Prabowo berhadapan dengan Anies, menteri pertahanan terbaik Presiden Jokowi itu berhasil mendapatkan dukungan paling besar dengan persentase 51,2. Angka itu berbanding terbalik dengan yang didapat oleh Anies yang hanya mampu meraup 33,5 persen suara.
Advertisement