Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menuding Prabowo Subianto menerapkan politik devide at impera karena telah melakukan bujuk rayu kepada Budiman Sudjatmiko.Â
Namun, kata Hasto dengan ingin memecah belah PDIP oleh kubu Prabowo Subianto ini justru membuktikan ketidakpercayaan diri.
Baca Juga
"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu 20 Agustus 2023.
Advertisement
"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," lanjut Hasto.
Hasto juga memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan itu di Provinsi Jawa Tengah. Hasto menerangkan tindakan yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid. Tindakan seperti ini justru akan membuat semangat kader Banteng semakin bergelora.
Kejadian itu, lanjut Hasto, mirip ketika Pemilu 2019 lalu. Saat itu, kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu menjadi lawannya. Hasilnya, kubu Prabowo justru harus melenggang kalah. Sebab tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung semakin besar.
Hasto menegaskan, selama ini, PDIP selalu mengedepankan etika politik dan setiap orang yang masuk PDIP atas dasar kesukarelaan bukan dibajak atau diiming-imingi.
Akan Beri Sanksi ke Budiman Sudjatmiko
Nasib Budiman Sudjatmiko di partai berlambang banteng tersebut akan diputuskan pada hari ini, Senin (21/8/2023). Budiman Sudjatmiko memutuskan untuk mendukung capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Hasto mengatakan, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun akan menyampaikan pemberian sanksi pada hari Senin ini. Berdasarkan informasi yang dihimpun, DPP PDIP akan memanggil Budiman sekitar pukul 11.00 WIB.
"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak menolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto.
Advertisement