Sukses

Anggota DPR Termuda Hillary Brigitta Lasut Tak Lagi Nyaleg Lewat Nasdem, Kini Merapat ke Demokrat

Dari daftar calon sementara (DCS) yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), nama Hillary terlihat sebagai bakal caleg nomor urut 1 dari Partai Demokrat. Ia maju sebagai bakal caleg dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR RI termuda, Hillary Brigitta Lasut kembali mencalonkan diri sebagai anggota dewan pada Pemilu 2024 mendatang. Wanita yang lahir di kota Manado itu ternyata maju sebagai bakal caleg lewat Partai Demokrat.

Padahal pada Pemilu 2019 lalu, Hillary Brigitta terpilih sebagai anggota DPR RI lewat Partai Nasdem. Hillary yang kala itu masih berusia 22 tahun ditempatkan di Komisi III DPR RI.

Dari daftar calon sementara (DCS) yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), nama Hillary terlihat sebagai bakal caleg nomor urut 1 dari Partai Demokrat.

Ia maju sebagai bakal caleg dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara. Dari DCS KPU, Hillary tercatat bertempat tinggal di Kepulauan Talaud.

Hillary Brigitta Lasut diketahui mengantongi 70 ribu lebih suara pada Pemilu Legislatif 17 April 2019 lalu. Sebagai legislator termuda, pada 1 Oktober 2019, ia didapuk sebagai pemimpin sidang DPR RI sementara, dan resmi dilantik menjadi anggota DPR RI pada 1 Oktober 2019.

Wanita asal Manado ini ternyata anak Bupati. Sang ayah yang bernama Elly Engelbert Lasut adalah Bupati Kepulauan Talaud periode 2019-2024. Sedangkan sang ibu yaitu Telly Tjanggulung merupakan mantan Bupati Minahasa Tenggara periode tahun 2008-2013.

Hillary aktif dalam berbagai organisasi sejak masa sekolah. Saat duduk di bangku SMA, Hillary pernah menjabat sebagai ketua OSIS SMAN 1 Manado.

Lulus dari SMA, ia melanjutkan studi S1 Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) dan lulus pada 2018. Hillary kemudian ia melanjutkan studi S2 di Washington University.

2 dari 2 halaman

Cerita Hillary Brigitta Lasut Jadi Wakil Ketua MPR Sementara

Anggota DPR dari Fraksi Nasdem, Hillary Brigitta Lasut menceritakan pengalamannya menjadi Wakil Ketua MPR sementara. Anggota DPR termuda itu ditunjuk memimpin sidang paripurna MPR Menurut dia, tidak mudah memimpin rapat dan mengatasi interupsi dari ratusan anggota MPR.

"Tidak mudah ternyata mengatur 500 orang dengan keinginan dan kepentingan yang berbeda-beda," kata Hillary di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 2 Oktober 2019 lalu.

Hillary berharap, nantinya parlemen bisa lebih mementingkan rakyat dan bukan kepentingan pribadi dalam setiap rapat. Sehingga tak ada lagi anggapan negatif masyarakat tentang parlemen yang sering ribut saat rapat.

"Supaya ke depannya masyarakat tidak lagi beranggapan negatif kepada parlemen, terlalu banyak mungkin bicaranya tapi sedikit berpikirnya buat masyarakat. Saya harap ke depan boleh dibenahi," kata anggota dewan dari kalangan milenial ini.

Terkait banyaknya anggota dewan yang tidak hadir dalam sidang paripurna MPR hari ini, Hillary menanggapinya dengan santai. Dia mengatakan, saat berjalannya rapat semakin banyak anggota yang hadir.

"Sebenarnya sudah lebih setengah ya, setelah kuorum masih banyak yang datang, mungkin mereka sekedar terlambat tapi memang tidak full semua yang datang dan menurut saya adalah hal yang wajar," ucap legislator berusia 23 tahun itu.