Sukses

Wacana Ganjar-Anies dan AHY-Sandiaga, Gerindra Sebut cuma Gimmick Politikus

Konstelasi politik jelang pemilihan presiden (pilpres) terus berkembang. Teranyar, muncul wacana duet Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta Konstelasi politik jelang pemilihan presiden (pilpres) terus berkembang. Teranyar, muncul wacana duet Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut wacana duet itu hanya gimmick politikus belaka.

"Itu dinamika biasa, mungkin ada sedikit gimmick-gimmick itu biasa," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (25/8/2023).

Apalagi, kata Fadli, partai-partai koalisi AHY maupun Sandiaga juga sudah membantah adanya pembicaraan terkait duet tersebut.

"Saya melihatnya biasa. Kan sudah ada juga pernyataan dari beberapa partai yang akan mengusung bahwa itu tak akan seterusnya," kata Fadli.

Sementara itu, Plt Ketua Umum PPP Muhammmad Mardiono menyatakan, belum ada pembicaraan terkait wacana duet AHY-Sandi maupun Ganjar-Anies, baik secara personal maupun di internal partai.

"Kalau dengan saya belum ada," kata Mardino.

Senada dengan Mardiono, juru bicara DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek juga menyatakan pihaknya belum membicarakan opsi pindah koalisi ataupun duet AHY-Sandiaga Uno.

"Sampai saat ini belum ada pembicaraan. PPP masih konsisten dengan hasil rapimnas," kata Awiek.

Menurut Awiek, saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan PDIP untuk mendukung Ganjar Pranowo. Apabila ada perubahan sikap, lanjutnya, maka perubahan itu akan melalui rapimnas terlebih dahulu.

"Sebagai parpol, PPP tetap mencermati perkembangan dan dinamika politik. Tapi untuk perubahan sikap politik ada mekanisme yakni rapimnas," ujar Awiek.

2 dari 2 halaman

PDIP Lempar Wacana Duet Ganjar-Anies

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai calon presiden PDIP Ganjar Pranowo cocok untuk dipasangkan dengan capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Menurut Said, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan.

Ganjar dan Anies juga memiliki kesamaan, mereka sama-sama almamater di Universitas Gajah Mada. Menurut Said, bila dua tokoh ini bergabung menjadi kekuatan yang baik untuk kepemimpinan nasional ke depan.

"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar Pranowo adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama-sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gajah Mada," ujar Said dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).

"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan energik," jelas Said.

Pernyataan tersebut menanggapi hasil survei head to head calon presiden versi Litbang Kompas. Ganjar unggul dari Anies, tetapi masih kalah dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Hasil survei ini menjadi bahan evaluasi bagi pemenangan Ganjar.

"Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jumawa. Apalagi jika Ganjar harus head to head dengan Pak Prabowo masih kalah tipis. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo," jelas Said.

Di sisi lain, PDIP bersyukur elektabilitas Ganjar dalam simulasi tiga nama sampai 10 nama. Pihaknya akan terus mengajak menjalani kompetisi yang sehat.

"Kami akan terus bekerja keras mengambil hati rakyat, mengajak kompetisi sehat dengan beradu rekam jejak, dan gagasan, bukan hanya gimmick," ujar Said.