Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan, koalisi pengusung Prabowo Subianto kemungkinan bubar bila tidak ada pertemuan antar Ketum pada awal September 2023. Terkait hal itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, masalah pertemuan antar partai adalah urusan ketua umum dan kader tidak perlu mengatur-atur.
Dasco menyatakan, hingga sejauh ini komunikasi antara Ketum Gerindra, Golkar, PKB dan PAN berjalan lancar.
Baca Juga
"Ya kalau masalah pertemuan 4 ketum partai per partai saya rasa tinggal 4 ketum partai saja. Yang lain-lain saya pikir gak usah ngatur, biar ketum partai yang atur. Mereka komunikasinya lancar," kata Dasco di Stadion Olahraga Cendrawasih, Jakarta Barat, Sabtu (26/8/2024).
Advertisement
Dasco mengatakan, pihaknya tak ingin berpolemik lebih jauh soal belum adanya pertemuan antar ketum KKIR untuk membahas cawapres setelah Golkar dan PAN bergabung.
Menurut Wakil Ketua DPR ini, persoalan siapa cawapres Prabowo dirumuskan oleh empat ketum parpol Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.
"Jadi gini, kita tidak ingin berpolemik soal bacawapres. 4 partai sudah setuju untuk mengsuung dan mendukung pak Pranowo menjadi bacawapres," ucapnya.
"Soal cawapres itu biar mekanismenya biar 4 ketum partai yang akan merumuskan dan tentunya apa yang kami rumuskan hanya 4 ketum partai itu yang tahu," ujar Dasco.
Belum Ada Pertemuan Resmi
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengaku, belum ada komunikasi secara resmi yang dilakukan oleh partai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sejak bergabungnya PAN dan Partai Golkar.
Diketahui, ada empat partai yang tergabung dalam KIR yakni Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.
"Sejauh ini belum ada perkembangan yang signifikan, baru komunikasi saja belum duduk secara resmi empat partai yang ada," kata Jazilul kepada wartawan di Gedung Parlemen Jakarta, Jumat (25/8).
"Kalau sudah duduk secara resmi, saya pikir akan lebih ada perkembangan yang lebih signifikan. Jadi sejak diumumkan belum ada yang signifikan," sambungnya.
Duduk bersama secara resmi itu nantinya baru bisa dilakukan jika sudah diagendakan oleh ketua umum partai yang tergabung dalam KKIR.
"Nah itu ketum-ketum partai yang akan mengagendakan bersama Pak Prabowo dan Gus Muhaimin (kumpul bareng). Ya kalau lihat dari sisi waktu sudah makin mepet ya, mungkin akan lebih cepat," ungkapnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement