Sukses

PARA Syndicate: Elektabilitas Ganjar Berhasil 'Rebound' Karena Kekuatan Figur Orisinalitas

Ari Nurcahyo selaku Direktur Eksekutif PARA Syndicate melihat, ada faktor figur yang orisinal atau asli sehingga membuat Ganjar bisa ‘rebound’ setelah disusul oleh Prabowo.Forum

Liputan6.com, Jakarta - PARA Syndicate merilis analisisnya terkait, alasan Ganjar Pranowo mampu kembali memimpin elektabilitas suara bakal calon presiden 2024 dalam hasil survei Litbang Kompas teranyar ketimbang Prabowo Subianto di posisi dua dan Anies Baswedan pada urutan ketiga.

Sebab diketahui pada survei senada sebelumnya, posisi puncak sempat diisi Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo hanya menempati posisi kedua dan ketiga adalah Anies Baswedan.

Ari Nurcahyo selaku Direktur Eksekutif PARA Syndicate melihat, ada faktor figur yang orisinal atau asli sehingga membuat elektabilitas Ganjar bisa ‘rebound’ setelah disusul oleh Prabowo.

“Pertama soal kekuatan figur, saya melihat selama proses sosialisasi ini pertarungan di ruang publik dari tiga sosok capres ini mencoba bertarung antara orisinalitas melawan pencitraan,” kata Ari saat jumpa pers di Kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023).

Ari menyebut, faktor figur orisinal lebih terlihat ada pada Ganjar ketimbang Prabowo. Meski tidak mengatakan saat ini Prabowo sedang pencitraan, namun terdapat perubahan figur dari Prabowo yang sebelumnya berapi-api menjadi sosok yang lebih lembut.

“Pak Prabowo ini nampak berubah, lebih kalem lembut, humanis, terbuka, suka bercanda. Jarang lagi terlihat sangar beda dengan 2019,” tutur Ari.

Berbeda dengan Ganjar, figur yang selalu ditampilkan dari dulu hingga saat ini kepada publik adalah seorang yang ramah, kebapak’an, dan suka blusukan.

“Jadi terlihat ya mana ya memang genuine atau orisinal dan kekuatan figur mana yang berubah atau sebagai pencitraan,” singgung Ari.

2 dari 2 halaman

Perubahan Sikap Prabowo

Ari melanjutkan, perubahan sikap Prabowo dari yang sebelumnya cukup mendapat tempat di hati publik. Hal itu terlihat dari kuatnya elektabilitas yang menempel ketat Ganjar di posisi teratas.

Namun dia mewanti, bisa saja figur Prabowo yang berubah karena memang sudah ‘tobat’ atau justru sebaliknya sekedar pencitraan.

“Perubahan Pak Prabowo ini apakah perubahan yang memang sebuah pertobatan? bahwa kalau jadi capres itu harus harus ramah, harus terbuka harus humble, sebuah perubahan yang sudah sudah berakhir sudah berubah tapi apakah perubahannya pencitraan? Ini dipertanyakan, maka ini akan menguji publik seperti apa,” Ari menandasi.

Sebagai informasi, dalam survei Litbang Kompas teranyar pada Agustus 2023 menunjukkan Ganjar Pranowo 31.8%, Prabowo 27.8 % dan Anies 15.6%. Diketahui, selisih keunggulan Ganjar 4% lebih tinggi dari Prabowo.