Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto menyatakan, gabungan partai pengusungnya di Pemilu 2024 berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut, Bakal Capres Ganjar Pranowo sudah lebih dulu menggunakna kata Indonesia Maju, tepatnya Gerak Cepat Indonesia Maju.
Baca Juga
“Pada saat yang sama kalau melihat dari Ganjar Pranowo di berbagai tempat, dan di selurug jawa timur katakanlah, itu gerak cepat indonesia maju bersama Ganjar Pranowo. Bersama ganjar pranowo bergerak cepat indonesia maju, tagline kami sudah sejak awal Agustus,” kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (29/8/2023).
Advertisement
Oleh karena itu, lantaran kini ada tuga koalisi yang menggunakan tagline sama atau mirip, Said mengajak Koalisi Prabowo untuk berlomba menjadikan Indonesia Maju.
“Kalau sekarang ada Koalisi Indonesia Maju, ya mari kita berlomba lomba untuk indonesia agar lebih maju lagi. Kami gerak cepat indonesia maju. Itu yang ada di berbagai baliho di seantero Indonesia dan kawan-kawan sebagian sudah menerima kiriman baliho baliho,” kata dia.
Bicara soal gerak cepat pula, Said menyebut dalam sejarah kepemimpinan presiden Indonesia, mayoritas presiden selanjutnya selalu lebih muda dari presiden terdahulu.
“Bicara soal gerak cepat, keberanian, nyali, dan sebagainya, dan perlu diingat yang namanya estafet kepemimpinan itu kalau kita melihat dari Bung Karno dari Pak Harto, kecuali Pak Habibie, ke Bu Mega, Bu Mega Gus Dur, kemudian SBY, selalu usianya kepada yang lebih muda,” pungkasnya.
Nama Koalisi Tak Banyak Diingat Rakyat
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Romahurmuziy (Rommy) mengatakan nama koalisi bukan hal yang cukup penting atau akan diingat banyak orang.
“Politisi saja hampir tidak ada yg mengingat nama koalisi, apalagi rakyat. Jadi mau dinamai apapun, itu adalah hak partai anggotanya,” kata Rommy pada wartawan, Selasa (29/8/2023).
Menurut Rommy, yang terpenting dari koalisi bukan nama melainkan kepribadian dari paslon capres-cawapres. “Yang terpenting dari sebuah koalisi pengusungan Pilpres hanya karakter dan kepribadian capres-cawapres, serta program-program yang menjawab kebutuhan rakyat,” kata dia
Selain itu, Rommy menilai pemilhan nama koalisi Prabowo itu juga bermaksud ingin disamakan dengan kinerja koalisi Indonesia Maju Presiden Joko Widodo. “Tentu itu bagian dari strategi asosiatif. Mengidentikan diri dengan Jokowi. Ini dipastikan karena mereka meyakini survey, bahwa pak Jokowi adalah tokoh paling diikuti oleh rakyat,” pungkasnya.
Advertisement