Sukses

Singgung Warga Bekasi Mal Megah Tapi Dompet Kempis, Caleg Ini Minta Cak Imin Tak Asal Bicara

Calon anggota legislatif atau caleg DPRD Kota Bekasi Ahmad Andi Bahri meminta calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak asal bicara terkait masyarakat Bekasi.

Liputan6.com, Jakarta - Calon anggota legislatif atau caleg DPRD Kota Bekasi Ahmad Andi Bahri meminta calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak asal bicara terkait masyarakat Bekasi.

Sebab, menurut Ahmad Andi, perekonomian Kabupaten Bekasi merupakan yang terbesar nomor satu di Jawa Barat.

"Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bekasi sebesar Rp 317,94 triliun pada 2020 se-Jawa Barat. Cak Imin jangan asal bicara," ujar aktivis 98 yang akrab disapa Banjir ini yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Jumat (22/12/2023).

Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) ini menyebut, Kabupaten Bekasi bahkan melampaui PDRB Kota Bandung yang berada di posisi kedua dengan PDRB sebesar Rp283,62 triliun pada 2020 lalu.

"Ekonomi Kota Bekasi pun tidak kalah hebatnya dengan Kabupaten Bekasi. Sebab, laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi meningkat dari 3,32 persen di 2021 menjadi 4,96 persen di 2022," papar Banjir yang juga Komandan TIM FANTA Wilayah TKN Prabowo-Gibran.

"Aktivitas produksi perusahaan pada 2022 menunjukkan pemulihan yang signifikan di Kota Bekasi. Angka pengganguran juga berkurang dari 10,88 persen menjadi 8,81 persen," sambung dia.

Banjir pun menegaskan, masyarakat Bekasi punya andil besar bagi perekonomian Indonesia. Hal itu, kata dia, karena Kota dan Kabupaten Bekasi memiliki banyak perusahaan kelas dunia.

"Saya bangga menjadi calon wakil rakyat Kota Bekasi yang begitu penting bagi perekonomian Indonesia. Tolong Cak Imin ralat omongannya. Semoga masyarakat Bekasi semakin sejahtera," ujar politisi muda Partai Golkar ini.

 

2 dari 4 halaman

Cak Imin Singgung soal Bekasi

Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomer urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan bahwa negara maju itu bukanlah berbicara tentang sebuah kemegahan saja.

Tetapi menurut Cak Imin, kemegahan itu harus dilandasi rakyat yang terisi dompetnya, seluruh kebutuhannya murah, dan mempunyai tabungan.

"Negara maju itu bukan mentereng yang gagah-gagahan, bukan. Negara maju itu kalau rakyatnya dompetnya terisi, seluruh kebutuhannya murah, tabungannya punya," ujar Cak Imin di Bekasi, Senin 18 Desember 2023.

Cak Imin pun berkelakar terkait dengan megahnya mal atau pusat perbelanjaan di wilayah Bekasi. Di balik kemegahan mal itu, warga Bekasi tak memiliki isi dompet yang lebih untuk berbelanja.

"Jangan kayak orang Bekasi, di sini mal-nya banyak megah-megah tapi cuma lihat sambil muter. Jalan-jalan ke mal muter aja, terus anaknya bilang 'cuma lihat-lihat dong bu'. Lah iyo orang dompetnya kempis," kata Cak Imin.

Cak Imin yang juga merupakan Ketua Umum PKB itu menegaskan, pemerintah harus bertanggung jawab atas hal itu. Pasalnya, kata dia, tugas pemerintah harus menciptakan sarana agar masyarakat bisa memiliki melakukan kegiatan yang positif.

"Tugas pemerintah adalah memberi sarana agar rakyat punya pekerjaan yang positif dompet pun berisi. Gimana caranya punya tabungan? Kesehatan harus murah semurah murahnya. BPJS dievaluasi supaya tidak sewenang-wenang dan ngantri bahkan kalau perlu sebaik-baiknya pelayanan, jadi biaya murah," tandas Cak Imin.

 

3 dari 4 halaman

Cak Imin: Negara Wajib Berterima Kasih ke Guru Ngaji, Mereka Membangun Karakter

Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, negara perlu berterima kasih kepada guru ngaji. Sebab, menurut Cak Imin, guru ngaji berperan membangun karakter mental.

Hal itu disampaikan Cak Imin saat dalam acara Silahturahmi Pimpinan Majelis Taklim, di GOR PGRI, Bekasi Jawa Barat, Senin 18 Desember 2023.

"Guru ngaji ini membangun karakter mental, membangun integritas, membangun akhlak yang dibangun sejak usia dini, balita, remaja sampai ibu-ibu tua, manula. Itu semua long life education, pengajaran yang terus menerus," kata Cak Imin.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, negara wajib memberi perhatian kepada guru ngaji dengan mengalokasikan anggaran pendidikan nasional kepada guru ngaji. Hal itu, kata dia, sebagai bagian dari tanggung jawab negara.

"Wajib negara berterimakasih karena mereka pendidikan informal, seperti Majelis Taklim ini justru yang membangun karakter. Oleh karena itu, harus menjadi bagian dari anggaran pendidikan nasional," ucap Cak Imin.

 

4 dari 4 halaman

Alokasikan Anggaran Pendidikan untuk Guru Ngaji

Oleh sebab itu, Cak Imin meminta agar pemerintah dapat kembali menyisir anggaran pendidikan nasional. Dia berharap guru ngaji juga bisa menjadi prioritas negara.

"Banyak anggaran-anggaran pendidikan yang tidak memenuhi kriteria sebagai pengajaran dan pendidikan. Kita fokuskan pada guru-guru termasuk guru ngaji," kata dia.

Lebih lanjut, Cak Imin menyampaikan, jika nanti dirinya terpilih menjadi wakil presiden, dia berjanji bakal membebaskan biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk pembangunan majelis-majelis atau fasilitas pendidikan lainnya.

"Kalau Anies-Imin menang, semua PBB untuk pendidikan dibebaskan, tidak ada lagi. Kalau ada pesantren, ada rumah yang digunakan untuk majelis-majelis, PBB digratiskan," kata Cak Imin.