Sukses

Wapres Ma’ruf Amin: Jangan Sampai Istilah Cebong Kampret  Terulang Lagi di Pilpres 2024

Wapres, kata Masduki, berharap pelaksanaan pesta demokrasi 2024 dapat berjalan secara damai. Adanya perbedaan pilihan menurutnya adalah hal yang wajar dalam setiap pelaksanaan pemilu.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap polarisasi di masyarakat hingga istilah cebong kampret dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak lagi terulang seperti pada Pemilu 2019.

Melalui juru bicara (jubir) Wapres, Masduki Baidlowi, Ma’ruf menyebut Istilah tersebut hanya akan membuat keterbelahan di tengah masyarakat semakin kental.

"Jangan sampai itu (istilah) terulang kembali (di Pemilu 2024)," ujar Masduki, Selasa (29/8/2023).

Wapres, kata Masduki, berharap pelaksanaan pesta demokrasi 2024 dapat berjalan secara damai. Adanya perbedaan pilihan menurutnya adalah hal yang wajar dalam setiap pelaksanaan pemilu.

"Tetapi berbeda itu tidak harus menimbulkan keterbelahan sosial," jelasnya.

Untuk itu, Ma’ruf menaruh perhatian agar adanya antisipasi dari potensi terjadinya perpecahan di masyarakat. Menurutnya potensi perpecahan harus segera diatasi.

"Menjadi konsen dari Wakil Presiden untuk bagaimana agar itu (cebong kampret) tidak sampai terulang kembali, bagaimana agar pemilu damai," pungkasnya.

Ma'ruf Amin sebelumnya menegaskan, ada 3 hal yang perlu menjadi perhatian jelang Pemilu 2024. Pertama, elit politik harus mengikuti aturan yang sudah ditentukan, memberikan ide dan gagasan untuk pembangunan, bukan menyerang lawan politik.

"Sudah ada aturan mainnya dan harus juga melakukan etika politik. Pegang teguh etika politik, tidak halalkan segala cara, dan lebih kedepankan politik gagasan, ide ide. Tidak politik dalam arti menjelekkan lawan dan menghantam lawan," kata Ma'ruf Amin dikutip dari keterangannya, Selasa (7/3/2023).

"Kita harapkan dan serukan supaya elite politik kita bisa kendalikan diri sesuai aturan, dan kedepankan etika politik dan juga poltiik gagasan. Kalau itu dipegang, saya kira Pemilu akan aman," tambahnya.

 

2 dari 2 halaman

Penyelenggara Pemilu Harus Tertib Sesuai Aturan

Kedua, lanjut Wapres, penyelenggara Pemilu agar mengawal Pemilu dan menyelenggarakan secara tertib sesuai aturan.

"Yang adil jujur, dan semuanya dijaga dengan baik tidak ada kecurangan, tidak ada hal-hal yang bisa membuat kerusuhan, ketidakpuasan, atau ketidakpercayaan masyarakat," pesannya.

Ketiga, Ma'ruf mengingatkan jangan mudah terprovokasi oleh berbagai hasutan yang akan menimbulkan perpecahan.

"Ini yang paling berat kan berita bohong ini, hoaks ini. Ini yang sebenarnya harus dijaga betul. Tokoh masyarakat harus ambil peran, jaga agar tidak terjadi itu," tegasnya.