Sukses

Sikapi Kabar Duet Anies-Cak Imin, Dewan Syuro PKB Akan Gelar Rapat Jumat 1 September 2023

Lukmanul menjelaskan rapat internal PKB dilakukan guna memutuskan arah partainya setelah santer duet Anies-Cak Imin.

 

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar rapat internal malam ini. Hal itu guna menyikapi kabar beredarnya duet pasangan calon presiden (capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Kami mendengar dari berita. Tentu PKB menyikapi situasi ini mau dirapatkan dulu," kata Ketua DPP PKB, Lukmanul Khakim saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (31/8/2023).

Lukmanul menjelaskan rapat internal PKB dilakukan guna memutuskan arah partainya setelah santer duet Anies-Cak Imin. Dengan pembahasan situasi yang sedang ramai menjadi isu pemberitaan soal duet baru ini.

"Kita tadi baca beberapa media memang banyak sekali yang mengangkat isu terkait Anies Cak Imin. Dan itu tentu buat PKB sesuatu yang harus dibicarakan ke semua pihak karena di PKB ini banyak sekali komponen-komponen," ucapnya.

Sehingga, lanjut Lukmanul, hasil dari rapat internal PKB akan dibawa ke rapat bersama Dewan Syuro dan Tanfidz yang rencananya akan digelar, Jumat (1/9/2023) besok.

"Karena ada mekanisme internal. Jadi besok akan ada rapat Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz untuk menyikapi situasi dan perkembangan politik terbaru," ucapnya.

Isu Duet Anies-Cak Imin

Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Demokrat dan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Teuku Riefky Harsya mengungkapkan kabar mengejutkan.

Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan setuju dengan manuver Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh untuk disandingkan dengan cawapres Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.Riefky mendapat kabar itu dari Juru Bicara Anies, Sudirman Said yang menyampaikan informasi itu kepada Partai Demokrat di Jakarta pada Rabu (30/8).

 

2 dari 2 halaman

Keputusan Duet Anies-Cak Imin Disebut Sepihak

Menurut dia, informasi yang disampaikan Sudirman, Anies menerima keputusan itu atas dasar inisiatif sepihak Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Riefky dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (31/8).

Padahal, kata Riefki, Anies sebelumnya sudah sepakat menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya. Hal itu disepakati pimpinan Nasdem, PKS, dan Demokrat. Namun, kini Anies menurut ke Surya Paloh untuk disandingkan dengan ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Reporter: Bachtiaturudin Alam/Merdeka.com

Video Terkini