Liputan6.com, Jakarta Deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden diwarnai nyanyian Ganjar Presiden. Nyanyian itu dilantunkan oleh sekelompok orang yang berada di seberang jalan atau depan lokasi deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya.
"Ganjar di hati kita, cerdas dan bijaksana. Mari kita memilihnya. Jadi pemimpin kita, Presiden Indonesia. Jarji jarbeh, Ganjar siji Ganjar kabeh," begitu lah sepenggal lirik lagu yang dinyanyikan kelompok itu di depan tempat deklarasi Anies-Muhaimin di Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Koordinator Relawan Ganjar Milenial, Deni Setuigalang mengaku pihaknya menggelar acara ini tidak ada unsur kesengajaan. Ia menjelaskan pihaknya memang sering mengadakan konser milenial di Jalan Tunjungan.
Advertisement
"Ini tidak ada unsur kesengajaan (Deklarasi Anies-Cak Imin). Kami setiap Sabtu dan Minggu, Weekend sering mengadakan konser untuk turun menyupport Ganjar Pranowo konstetasi pilihan presiden 2024," kata Deni, kepada awak media.
Ditodong Surya Paloh
Sementara itu, di dalam tempat lokasi deklarasi, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menceritakan kisahnya yang "ditodong" oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menawari mereka menjadi calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.
Muhaimin Iskandar yang juga merupakan Ketua Umum PKB menceritakan, dirinya bertemu Surya Paloh dalam waktu yang singkat dan bicara blak-blakan tanpa adanya muslihat.
"Kalau kamu enggak mau salaman berarti selamanya kita enggak bertemu lagi, tapi kalau kamu oke, saya yakin Insyaallah menang dan Indonesia akan lebih baik," ujar Cak Imin saat deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Meski belum konsultasi dengan seniornya dan para kiai tentang tawaran mendadak Surya Paloh, akhirnya Cak Imin menyetujuinya.
"Kalau sudah begitu ya salaman, untuk Indonesia yang lebih baik, tapi saya deg-degan, senior-senior belum saya kontak, belum minta restu dan seterusnya," ucap Cak Imin.
Setelah berkomunikasi dengan kiai serta seniornya, Cak Imin akhirnya mendapatkan restu untuk maju sebagai cawapres mendampingi Anies Baswedan yang juga alumni UGM.
"Berbahu-membahulah dan bertolong menolonglah dalam kebenaran dan takwa, dan jangan bertolong-menolong dalam konteks dosa dan perpecahan satu dengan yang lain, jangan tolong-menolong untuk permusuhan," ujar dia.
Korban Kedua Surya Paloh
Sedangkan Anies Baswedan menyebut Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai "korban kedua" dari keputusan cepat Surya Paloh, untuk menjadi cawapres yang mendampinginya.
Anies mengaku mengalami hal yang sama saat ditodong Surya Paloh, apakah siap jika akan dideklarasikan sebagai capres.
"Begitu masuk ruangan kita ngobrol berdua dan Bang Surya bilang, kita akan deklarasikan besok apakah Anda siap. Saya bilang, dengan niat baik, bismillah. Jadi Cak Imin you are the second victim," ucap Anies.
Menurut dia, keputusan cepat yang dibuat Surya Paloh bukanlah untuk kepentingannya, partainya bahkan keluarganya tapi demi bangsa Indonesia yang dia cintai.
"Ini adalah satu cita-cita mulia dan itu saya rasa kita semua yang berkumpul di sini, kita semua pegang betul ini, bahwa ini dimulai dengan niat ikhlasikhlas, dimulai dengan tujuan mulia, dimulai dengan cara yang benar, dijalankan dengan cara yang baik yang In Sya Allah ini akan dibukakan takdirnya untuk keberhasilan," ujar Anies.
Advertisement