Liputan6.com, Jakarta - Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni menyebut Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan sempat menelpon Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait rencana deklarasi dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Pernyataan Sahroni itu, disampaikan untuk membantah tudingan dari Partai Demokrat yang menyebut deklarasi pasangan Capres-Cawapres, Anies Baswedan dan Cak Imin dilakukan sepihak.
Baca Juga
"Ada-ada, jadi Pak Anies Nelpon tidak diangkat sama AHY. Pak sudirman said coba komunikasi dengan pihak demokrat tidak diangkat," kata Sahroni saat ditemui wartawan, Senin (4/9/2023).
Advertisement
Atas hal itu, lanjut Sahroni, tidak tepat apabila keputusan deklarasi Cawapres pasangan Anies dilakukan sepihak. Sebab pengambilan keputusan itu, telah disepakati antar koalisi dikembalikan kepada partai politik.
"Jadi semua proses itu sudah dijajaki sejak awal. Tapi waktu deadlock itu terjadi tentang pemilihan cawapres Pak Anies bersama tim 8 menyerahkan ke partai politik," kata Sahronim
"Maka itulah, (Ketum NasDel) Pak Surya mengambil decision dengan keputusannya Cak Imin sebagai Cawapres. Kan Pak Anies, bukan partai politik," tambah dia.
Sehingga, Sahroni berharap agar persoalan terkait AHY yanh gagal menjadi cawapres Anies tidak dibesar-besarkan. Karena, ia menilai semua yang terjadi adalah proses dinamika politik.
"Jangan sampai buat kubu-kubuan akhirnya jadi keributan itu terus-terusan gara-gara seorang AHY gak jadi cawapres. Ya namanya belum rejeki belum garis tangan, kan AHY umurnya sama masih sama, ada ruang di 2029 buat dia jadi capres misalkan. Ya why not," ujarnya.
Pernyataan SBY
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan konflik yang terjadi di dalam Koalisi Perubahan merupakan hal yang positif. Sehingga menjadi peringatan untuk tidak bekerja sama dengan seseorang yang tidak memiliki sikap pemimpin.
“Saya kira kalau kita renungkan ini, kita ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul kalau kita masih berada bersama-sama mereka itu dan mengusung seseorang untuk jadi pemimpin bangsa Indonesia,” kata SBY di rapat Majelis Tinggi Partai, Jumat 1 September 2023.
SBY mempertanyakan kualitas Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan sebagai pemimpin yang tidak memegang komitmen teguh dalam keputusannya.
“Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar, bagi yang beragama Islam akhlak Rasulullah. Yang kita rasakan sekarang ini mereka tidak siddiq, tidak jujur, tidak amanah. Berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepkatai. Tidak memegang komitmen janji-janjinya,” tegas SBY.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement