Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Golkar Melchias Markus Mekeng mengakui ada peluang Golkar bergabung dengan PDI Perjuangan apabila Ridwan Kamil menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Namun, saat ini proses komunikasi dengan PDIP masih dilakukan.
"Semua masih berproses, dan politik itu dinamis sampai waktu yang pas untuk posisi-posisi tersebut, jadi kita lihat aja," kata Mekeng kepada wartawan, Jumat (8/9).
Baca Juga
Golkar tidak terburu-buru menduetkan Ridwan Kamil dengan Ganjar Pranowo. Sebab saat ini Golkar masih berkoalisi dengan Prabowo Subianto. Golkar tidak ingin gaduh.
Advertisement
"Tentunya partai Golkar senang karena salah satu kader terbaik menjadi cawapresnya Ganjar, namun kita semuanya harus bersabar agar tidak gaduh karena Airlangga juga didorong untuk menjadi Cawapres dari Prabowo," kata Mekeng.
Partai Golkar tengah mencari jalan yang terbaik. Apakah akan berkoalisi dengan Ganjar dengan mengusung Ridwan Kamil. Atau tetap bersama Prabowo.
"Intinya Partai Golkar akan mencari yang terbaik buat bangsa dan negara serta persatuan bangsa agar bisa terus membangun untuk masyarakat adil dan sejahtera," pungkas Mekeng.
PDIP Pertimbangkan RK Jadi Cawapres Ganjar
Sebelumnya, PDI Perjuangan tengah mempertimbangkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil sebagai Cawapres Ganjar Pranowo. Partai Golkar menyambut baik pertimbangan tersebut.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono bercerita Golkar punya pengalaman berada di dua posisi dalam langkah politik saat penyelenggaraan Pilpres.
"Kalau kita ya begitu sering kali beberapa kali pengalaman Pak Jusuf Kalla, pengalaman Pak Wiranto,"skata Agung Laksono, saat dikonfirmasi, Kamis (7/9).
Namun, dia menegaskan, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, posisi Golkar tetap berada di Koalisi Indonesia Maju dan mendukung pencapresan Prabowo Subianto.
"kita ikut apa yang sudah disepakati oleh DPP partai Golkar, kan unik tuh kita ya tapi ya begitulah keadaanya. Yang penting negara tetap stabil pemilu tidak sampai ada hantaman-hantaman justru harus menambah kemajuan di ekonomi hukumnya budayanya termasuk demokrasi," ujarnya.
Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement