Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai Menteri BUMN Erick Thohir paling berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Erick dinilai sosok yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi sebagai bakal cawapres.
Baca Juga
"Saya kira secara politik Erick Thohir itu mestinya jauh lebih berpeluang untuk bisa mendampingi Prabowo Subianto ya. Karena dari angka-angka statistik, misalnya, Erick Thohir ini adalah cawapres yang favorit, memiliki popularitas dan elektabilitas yang signifikan," kata Adi saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (8/9/2023).
Advertisement
Selanjutnya, ia berpendapat Erick sosok yang mendapatkan dorongan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tentu saja, kata Adi, itu karena Erick dinilai sangat tepat menjadi cawapres Prabowo.
"Erick ini kan dalam pembicaraan publik merupakan sosok yang mendapatkan endorsement dan dukungan dari Presiden," kata Adi.
Ia mengatakan dalam beberapa kesempatan sangat terlihat bagaimana ketika Prabowo dan Erick berada di depan publik sangatlah cocok.
"Sering bicara berdua dan terlihat sangat klik, masyarakat banyak mencocok-cocokkan," kata Adi.
Apalagi setelah PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), menurut Adi, Erick Thohir berpeluang besar jadi cawapres Prabowo dibandingkan dengan nama-nama lain seperti, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto maupun Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
"Kenapa Erick itu dinilai lebih berpeluang. Kalau mau ditambahkan yang ketiga, karena setelah PKB hengkang, tentu kesempatan dan peluang Erick untuk jadi wakilnya Prabowo cukup terbuka," jelas Adi.
Namun, menurutnya ada satu nama yang juga berpeluang besar menjadi cawapres Prabowo selain Erick yaitu, Airlangga Hartarto.
"Nah satu-satunya rival dalam tanda kutip dari Erick Thohir untuk jadi pendamping Prabowo adalah Airlangga Hartarto. Tentunya yang saya kira juga diusung oleh Golkar sebagai cawapresnya Prabowo," ungkap Adi.
Ditambah lagi, Airlangga memiliki background sebagai ketua partai dan partainya juga memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Apapun judulnya Airlangga ini adalah ketua partai yang memiliki elektabilitas yang cukup signifikan, partainya yang signifikan, mampu mengorkestrasi kekuatan politik partainya," ungkap Adi.
Namun begitu, elektabilitas Airlangga masih berada di bawah Erick Thohir berdasarkan berbagai hasil survei.
"Saya kira di situ tarikannya, ya meski kita tahu bahwa elektabilitas Pak Airlangga itu tidak muncul secara signifikan di survei," ujar Adi.
Elektabilitas Erick Thohir Unggul dari Semua Kandidat Cawapres
Sebelumnya, elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir dalam bursa pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang terus menguat.
Hal ini terungkap dari hasil survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) besutan Djayadi Hanan pada Selasa 11 Juli 2023 lalu.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi menyatakan dalam hasil survei terbaru periode 1 hingga 8 Juli 2023, nama Erick Thohir bertengger di posisi pertama dalam bursa cawapres. Baik dalam simulasi 24 nama, 12 nama dan 7 nama, Menteri BUMN tersebut selalu menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam memilih cawapres.
"Untuk pilihan wakil presiden secara individu, ini yang menarik pada Juli ini biasanya Erick Thohir tidak nomor satu kan dipilih masyarakat. Nah sekarang dalam survei LSI untuk pertama kalinya menduduki posisi pertama untuk pilihan calon wakil presiden versi masyarakat," terang Djayadi.
Berdasarkan temuan LSI, dalam simulasi 24 nama, Erick Thohir bertengger di posisi pertama dengan elektabilitas cawapres sebesar 14,3 persen. Di belakangnya terdapat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 13,5 persen dan Menkopolhukam Mahfud Md dengan elektabilitas sebesar 9,9 persen.
Kemudian di simulasi 12 nama, posisi Erick Thohir tidak berubah. Ketum PSSI tetap menjadi cawapres pilihan utama masyarakat dengan angka elektabilitas sebesar 18,5 persen.
Menguntit di belakangnya terdapat Ridwan Kamil yang memiliki elektabilitas sebesar 16,6 persen dan Menparekraf Sandiaga Uno dengan elektabilitas sebesar 11,0 persen.
Selanjutnya, Erick Thohir tetap unggul dalam simulasi 7 nama dengan mencatatkan elektabilitas sebesar 21,2 persen. Di belakang pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi tersebut tidak berubah yakni terdapat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 19,6 persen dan Sandiaga Uno di angka 17,5 persen.
Dari hasil survei ini, LSI menegaskan sosok Erick Thohir tengah menguat dari hasil survei sebelumnya. Di mana pada hasil survei LSI sebelumnya yakni pada periode 12 hingga 17 April 2023 lalu, Erick Thohir hanya bertengger di posisi keempat bursa cawapres. Ia terekam hanya memiliki elektabilitas sebesar 10,5 persen dalam simulasi 17 nama semi terbuka cawapres.
Perlu diketahui, survei terbaru LSI dilakukan pada 1-8 Juli 2023 dengan pemilihan sampel survei melalui metode random digit dialing (RDD). Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Â
Advertisement