Sukses

Kelakar AHY di HUT Demokrat: Nilai Tumpeng Sulit, tapi Tak Sesulit Menilai Koalisi

Partai Demokrat memperingati hari jadi ke-22 pada Sabtu, 9 September 2023 di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrat memperingati hari jadi ke-22 pada Sabtu, 9 September 2023 di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam acara itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membandingkan kesulitan dalam menilai perlombaan tumpeng dengan memilih mitra koalisi.

Mulanya, AHY bertanya kepada para kader yang hadir pada perayaan itu terkait apakah sudah melupakan pengkhianatan Partai Nasdem dan Anies Baswedan.

Diketahui, Partai Nasdem dan Anies sepakat memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) tanpa komunikasi dan koordinasi dengan Partai Demokrat.

Padahal, seminggu sebelum itu, melalui surat, Anies meminta AHY untuk menjadi cawapresnya. 

Baca: Merasa Dikhianati, Demokrat Bagikan Surat Anies Ajak AHY Jadi Cawapres

"Sudah move on semuanya," tanya AHY kepada para kader.

"Sudah," saut kader Partai Demokrat dengan lantang.

AHY berkelakar, pada saat sejumlah kadernya melakukan donor darah, beberapa di antaranya ada yang tensinya tinggi.

"Tadi darahnya masih tinggi semua saya lihat, saya tadi donor darah sudah pas 120 bawahnya 80," kata AHY.

Selain donor darah, pada perayaan HUT Demokrat juga menggelar sejumlah lomba yang diikuti kader-kadernya seperti lomba menghias tumpeng dan melukis.

Lantas, AHY kembali berkelakar bahwa menilai perlombaan memang sulit, tapi lebih sulit lagi menilai mitra koalisi.

"Ya saya pikir menilai tumpeng, menilai lukisan sulit, tapi saya pikir tidak sesulit menilai koalisi nantinya," ucap AHY.

2 dari 2 halaman

AHY Tetap Manis Tanpa Anies

Setelah itu, AHY pun melanjutkan sambutannya perihal koalisi. Tapi di tengah-tengah sambutannya, putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu justru diteriaki oleh salah seorang kadernya.

"AHY makin manis tanpa Anies," teriak salah satu kader itu.

Merespons hal itu, AHY menilai banyak kadernya yang sudah merasa ikhlas dengan peristiwa pengkhianatan yang diterima oleh Partai Demokrat. Terlebih pada saat kejadian itu, banyak kader Demokrat yang naik darah.

"Sudah move on kan semuanya. Kok banyak yang lega sepertinya malah ini. Berarti kemarin kayaknya beban banget, kayaknya," tutur AHY.

Partai Demokrat resmi mencabut dukungan untuk capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Hal itu diputuskan usai menggelar rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat sore (1/9/2023).

"Pertama, Demokrat cabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, saat konferensi pers.

Selain mencabut dukungan ke Anies Baswedan, Partai Demokrat juga resmi keluar dari Koalisi Perubahan yang telah dibangun bersama Partai NasDem dan PKS.

"Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkaran kesepakatan yang dibangun selama ini," kata Andi.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan konflik yang terjadi di dalam Koalisi Perubahan merupakan hal yang positif. Sehingga menjadi peringatan untuk tidak bekerja sama dengan seseorang yang tidak memiliki sikap pemimpin.

Baca juga HEADLINE: Berebut Dukungan dan Suara Nahdliyin di Pilpres 2024, Siapa Diuntungkan?

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com