Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sinyal akan adanya berita baru tentang dirinya pada pekan depan. Hal itu disampaikannya saat pisah sambut di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa 5 September 2025.
"Kami mohon doa takdir kami ke mana, kami tidak tahu. Tapi insyaallah Tuhan memberikan yang terbaik. Kalau minggu depan ada breaking news, ya, mohon dimaklumi. Kodenya itu aja," kata Ridwan Kamil, Selasa 5 September 2025.
Pernyataannya disambut tawa dan tepuk tangan dari hadirin dan undangan yang hadir. Ucapan tersebut diyakini terkait bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) yang saat ini menjadi sorotan.
Advertisement
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto angkat bicara soal nama Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ridwan Kamil yang masuk ke bursa bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Airlangga, mengatakan belum ada pembicaraan terkait wacana Ridwan Kamil menjadi bakal cawapres tersebut.
"Itu belum dibahas (Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar)," ujar Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 8 September 2023.
Dia mengatakan, akan membahas soal jabatan untuk Ridwan Kamil, usai tak lagi menjadi Gubernur Jawa Barat. Airlangga menyampaikan partainya saat ini masih fokus pada Koalisi Indonesia Maju.
Namun rupanya, Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri rupanya telah melakukan pertemuan tertutup beberapa waktu lalu. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
"Pertemuan dilakukan sebenarnya secara tertutup dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno pak Ridwan Kamil telah menggelorakan bagaimana perjuangan Bung Karno di Kota Bandung melalui pembentukan PNI pada tanggal 4 Juli 1927," ujar Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Berikut sederet respons Partai Golkar, PPP, hingga PDIP terkait pernyataan Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil akan ada breaking news dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Ridwan Kamil Sebut Kalau Pekan Depan Ada Breaking News Mohon Dimaklumi
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sinyal akan adanya berita baru tentang dirinya pada pekan depan.
"Kami mohon doa takdir kami ke mana, kami tidak tahu. Tapi insyaallah Tuhan memberikan yang terbaik. Kalau minggu depan ada breaking news, ya, mohon dimaklumi. Kodenya itu aja," kata Ridwan Kamil saat pisah sambut di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa 5 September 2025.
Ucapan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil itu, disambut tawa dan tepuk tangan dari hadirin dan undangan yang hadir. Ucapan tersebut diyakini terkait bursa cawapres yang saat ini jadi sorotan. Nama Ridwan Kamil digadang menjadi salah satu calon kuat pendamping Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dia mengatakan, pertemuan tersebut untuk membahas soal pembangunan patung Bung Karno di Bandung.
"Dengan bu mega itu salah satunya kan kita lagi membangun monumen Bung Karno, di mana saya ikut mensupervisi melaporkan bahwa sudah 70 persen monumennya," kata Kang Emil.
Tak hanya itu, Kang Emil juga mengakui bahwa dirinya secara pribadi bertemu dengan tokoh lainnya, seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketuq Umum Partai NasDem Surya Paloh hingga Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Namun, Kang Emil menegaskan, bahwa komunikasi yang dilakukan dirinya tidak melulu membahas soal politik.
Terlebih, pertemuan dia dengan Megawati kembali dirinya menegaskan hanya untuk membahas progres pembangunan monumen Bung Karno.
"Saya itu kan kominikasi dengan semuanya, ada dengan Pak Praboowo, ada dengan Bu Mega, ada dengan Pak Anies, Pak Surya Paloh sebagai pribadi ya, bahwa dalam komunikasi ada hal-hal politik tidak semuanya begitu," ucapnya.
Â
Advertisement
2. Jawaban Waketum dan Ketum Partai Golkar
Wakil Ketua Umum Golkar Melchias Markus Mekeng mengakui ada peluang Golkar bergabung dengan PDI Perjuangan apabila Ridwan Kamil menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Namun, saat ini proses komunikasi dengan PDIP masih dilakukan.
"Semua masih berproses, dan politik itu dinamis sampai waktu yang pas untuk posisi-posisi tersebut, jadi kita lihat aja," kata Mekeng kepada wartawan, Jumat 8 September 2023.
Golkar tidak terburu-buru menduetkan Ridwan Kamil dengan Ganjar Pranowo. Sebab saat ini Golkar masih berkoalisi dengan Prabowo Subianto. Golkar tidak ingin gaduh.
"Tentunya partai Golkar senang karena salah satu kader terbaik menjadi cawapresnya Ganjar, namun kita semuanya harus bersabar agar tidak gaduh karena Airlangga juga didorong untuk menjadi Cawapres dari Prabowo," kata Mekeng.
Partai Golkar tengah mencari jalan yang terbaik. Apakah akan berkoalisi dengan Ganjar dengan mengusung Ridwan Kamil. Atau tetap bersama Prabowo.
"Intinya Partai Golkar akan mencari yang terbaik buat bangsa dan negara serta persatuan bangsa agar bisa terus membangun untuk masyarakat adil dan sejahtera," pungkas Mekeng.
Selain itu, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto juga angkat bicara soal nama Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ridwan Kamil masuk ke bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. Airlangga, mengatakan belum ada pembicaraan terkait wacana Ridwan Kamil menjadi bakal cawapres tersebut.
"Itu belum dibahas (Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar)," ujar Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 8 September 2023.
Dia mengatakan, akan membahas soal jabatan untuk Ridwan Kamil, usai tak lagi menjadi Gubernur Jawa Barat. Airlangga menyampaikan partainya saat ini masih fokus pada Koalisi Indonesia Maju.
"Ya nanti akan ada pembicaraan. Di saat sekarang, Golkar konsentrasi pada Koalisi Indonesia Maju. Proyeksinya nanti. Kalau gubernur sudah disiapkan," jelas Airlangga.
Â
3. Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Ikut Merespons
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono merespons soal munculnya nama Ridwan Kamil (RK) yang tengah dipertimbangkan oleh PDIP untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Agung Laksono menyatakan pihaknya tidak bisa melarang jika salah satu kadernya dipertimbangkan menjadi cawapres. Termasuk jika Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar. Bahkan, kata Agung, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, menjadi sebuah kehormatan bagi Partai Golkar.
"Kalau sekarang disebut-sebut RK ini juga bagi kami hak politik kader Golkar untuk memilih dan dipilih. Tapi kalau diminta berpasangan dengan Pak Ganjar saya kira itu sebuah kehormatan dan bagi Golkar tentu tidak ada alasan untuk melarang karena saya yakin bahwa dia tetap sebagai salah satu Waketum DPP Partai Golkar," kata Agung Laksono, Kamis 7 September 2023.
Namun, Agung Laksono menegaskan dengan peluang Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar bukan berarti mantan Gubernur Jawa Barat itu keluar dari Golkar. Ridwan Kamil tetap menjadi salah satu wakil ketua umum DPP Partai Golkar.
"Pengalaman-pengalaman kami ada mengusung bukan kader partai, tapi kesepakatan dalam koalisi kan kita hormati juga. Kalau ada kader kami yang diminta sebagai pendamping presiden sebagai wapres, ya itu juga saya kira hak dia untuk menjalankannya. Walaupun demikian dia tetap sebagai Waketum tidak keluar dari Golkar," kata Agung.
Kendati demikian, dia menegaskan posisi Partai Golkar saat ini tetap berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"Sudah mendukung sebagai cawapres dalam Koalisi Indonesia Maju, sudah diputuskan pada hari Sabtu atau Minggu yang lalu. Jadi sudah diputuskan, ya tetap dijalankan, makanya di situlah uniknya Golkar," ungkapnya.
"Pokoknya Pak RK kalaupun terpilih ini kan masih berandai-andai belum final ya. Andaikan pada waktunya ditetapkan (jadi cawapres Ganjar), Partai Golkar tidak ada rencana keluar dari koalisi," sambung dia.
Agung Laksono bercerita bahwa partainya sudah memiliki pengalaman berada di dua posisi dalam langkah politik saat penyelenggaraan pilpres.
"Kalau kita ya begitu, beberapa kali pengalaman Pak Jusuf Kalla, pengalaman Pak Wiranto," kata Agung Laksono.
Namun, dia menegaskan, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, posisi Partai Golkar tetap berada di Koalisi Indonesia Maju dan mendukung pencapresan Prabowo Subianto.
"Kita ikut apa yang sudah disepakati oleh DPP Partai Golkar. Kan unik tuh kita ya, tapi ya begitulah keadaanya. Yang penting negara tetap stabil, pemilu tidak sampai ada hantaman-hantaman. Justru harus menambah kemajuan di ekonomi, hukum, budayanya, termasuk demokrasi," ujar Agung.
"Jadi ya monggo misalnya dengan Pak Ganjar, tapi dengan wakilnya Pak RK secara selaku individu yang kebetulan sebagai Waketum Partai Golkar bukan sebagai Golkar. Tapi sebagai individu yang kebetulan sebagai Waketum Golkar," jelas Agung.
Â
Advertisement
4. PPP Sebut Belum Ada Pembicaraan
Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belakangan muncul menjadi kandidat pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Terkait hal ini, Sekjen PPP Arwani Thomafi mengungkapkan, belum ada perbincangan soal nama Ridwan Kamil di kalangan elite parpol pendukung Ganjar Pranowo.
"Di dalam pertemuan para Ketua Umum nama-nama itu belum muncul, dalam pertemuan lebih luas lagi yang hadir juga sekjen dan elite parpol di DPP masing-masing parpol, nama-nama itu juga belum muncul," kata Arwani di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis 7 September 2023.
Namun, Arwani mengakui nama RK muncul di obrolan informal, dan ia juga sudah mendengarnya.
"Tapi memang dari rasan-rasan, perbincangan-perbincangan selain Pak Sandi ada beberapa nama, tentu kami juga tidak dalam posisi menyebut nama itu, tapi kami mendengar nama itu (RK), yang seperti sampeyan sebutkan. Ya saya mendengar itu," kata Arwani.
Sementara terkait kabar akan adanya breaking news pekan depan, Arwani hanya menyebut Ganjar hendak melakukan umrah.
"Minggu depan Pak Ganjar itu umroh," kata dia.
Selain itu, Arwani menyebut sudah ada parpol yang membuka pembicaraan untuk bergabung dengan Ganjar. Ia enggan menjawab apakah partai itu adalah Demokrat.
"Kita tunggu saja. Jadi ada memang parpol yang membuka pembicaraan untuk bergabung bersama kami, ada juga sosok yang menurut beberapa teman juga berpeluang untuk memperkuat posisi Mas Ganjar," ucap Sekjen PPP ini memungkasi.
Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengingatkan bahwa penentuan soal sosok bakal calon presiden (cawapres) pendamping Ganjar harus berdasarkan musyawarah mufakat partai-partai pendukung.
"Mekanisme di internal koalisi bahwa semua keputusan akan dibicarakan bersama musyawarah mufakat. Supaya satu sama lain kalau pun nanti ditentukan calon wapresnya itu menjadi keputusan bersama tidak ada yang merasa tidak dikomunikasikan," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 8 September 2023.
Menurut politikus yang akrab disapa Awiek ini, dengan musyawarah mufakat maka ada kesepahaman antar seluruh partai pendukung Ganjar Pranowo.
"Sehingga tidak perlu ada melabelisasi bahwa telah terjadi pengkhianatan. Misalkan marah. Kalau dibicarakan semua tentu bisa terjadi kesepahaman satu sama lain," katanya.
Seperti halnya koalisi pendukung Ganjar Pranowo menetapkan nama Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid sebagai ketua tim pemenangan. Awiek menilai munculnya nama Ridwan Kamil menjadi calon wakil presiden merupakan dinamika politik yang biasa
"Terhadap munculnya nama-nama itu kami di PPP menganggapnya sebagai bagian dari dinamika politik yang ada di lapangan menjelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden yang informasinya mau dimajukan," jelasnya.
Â
5. PDIP Sebut Ridwan Kamil Sudah Bertemu Megawati di Menteng Secara Tertutup
Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belakangan muncul menjadi kandidat kuat calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ridwan Kamil bahkan dikabarkan menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada 5 September 2023 lalu.
Politikus PDIP Deddy Sitorus membenarkan adanya pertemuan Ridwan Kamil di kediaman Megawati di Menteng, Jakarta Pusat.
"Bertemu iya, (pertemuan) sekitar 1,5 jam," kata Deddy saat dikonfirmasi, Jumat 8 September 2023.
Deddy menyebut, pertemuan Ridwan Kamil dan Megawati membahas banyak hal, termasuk soal Pilpres 2024.
"Bahas banyak hal, utamanya soal kondisi Jawa Barat, rencana mas RK setelah tidak jadi gubernur dan hal lain yang bersifat pribadi dan politik," kata dia.
Soal apakah pertemuan tersebut membahas peluang Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar, Deddy enggan menjawab gamblang. Sebab menurutnya, Ridwan Kamil adalah kader partai yang ada di koalisi lain.
"Nggaklah, tidak spesifik (bahas cawapres) begitu. Membicarakan kontestasi atau pandangan dan kesiapan beliau iya, tidak harus direct begitu kan? Bagaimana pun beliau kan kader partai lain," ucapnya memungkasi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pun mengungkap isi pertemuan antara Megawati dan Ridwan Kamil.
"Pertemuan dilakukan sebenarnya secara tertutup dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno pak Ridwan Kamil telah menggelorakan bagaimana perjuangan Bung Karno di Kota Bandung melalui pembentukan PNI pada tanggal 4 Juli 1927," ujar Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Hasto mengatakan, PDIP mengapresiasi Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah membangun monumen Bung Karno termasuk di Konferensi Asia Afrika sampai Sukamiskin.
"Semua monumen-monumen itu dengan sangat baik termasuk di konferensi Asia Afrika dibangun oleh Bapak Ridwan Kamil kami memberikan apresiasi tentu saja atas suatu program untuk membangun kesadaran terhadap jas merah atas perjuangan Bung Karno sebagai proklamator dan bapak bangsa Indonesia," ujarnya.
Hasto yang mendampingi Megawati mengaku tidak tahu apakah ada pembicaraan soal cawapres antara Megawati dengan Ridwan Kamil. Politikus Golkar itu juga masuk bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
"Saya mendampingi ibu tapi beberapa kan saya mengambilkan buku dan kemudian ada beberapa yang dia ikut dan ada beberapa yang saya tidak ikut, tetapi secara garis besar itu membahas tentang bagong benang merah perjuangan dari Bung Karno," ujarnya.
"Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia international karena Pak RK juga menjadi bagian dari arsitek yang ikut bersama sama menginisiasi pembangunan Bung Karno di Aljazair bersama dengan Delorosa," jelas Hasto.
Advertisement