Sukses

PDIP Beberkan Lima Kriteria Penentuan Bakal Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut, ada lima kriteria yang menjadi pertimbangan dalam menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menyebut, ada lima kriteria yang menjadi pertimbangan dalam menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Said merinci, kriteria pertama bakal cawapres Ganjar adalah soal watak ideologis. Hal itu dinilai penting sebab menunjukkan keberpihakannya terhadap kepentingan nasional.

"Kriteria kedua merepresentasikan aspek kewilayahan, (termasuk) latar belakang, rekam jejak, jiwa kerakyatan dan kenegaraannya," kata Said di Jakarta, seperti dikutip Rabu (13/9/2023).

Said melanjutkan, kriteria ketiga adalah elektabilitas untuk mendongkrak kemenangan. Lalu keempat, lanjut dia, adalah unsur bonding dengan Ganjar Pranowo. Tujuannya agar tidak terjadi 'kawin paksa'.

"Kemudian kelima, daya dukung politik kepartaian," urai Said.

Namun demikian, menurut dia, kewenangan siapa yang akan mendampingi Ganjar di Pilpres 2024 secara organisatoris harus dibicarakan melibatkan banyak pihak.

Said mengatakan, sampai hari ini hal tersebut masih dibicarakan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang dibantu Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

"Komunikasi politik terus dibangun dengan para ketua umum partai-partai, karena sama sama menginginkan Mas Ganjar menang dalam Pilpres," ucap dia.

Said memastikan, meski partai memiliki andil tetapi faktor terpenting yang dilakukan oleh adalah mendiskusikan calon wakil presiden dengan Ganjar itu sendiri. Artinya, kewenangan wakil dari Ganjar akan ditentukan oleh para ketua umum partai bersama dengan Ganjar.

"Munculah nama nama kandidat sebagaimana yang disebutkan oleh Mbak Puan, seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabumi, dan belakang ada Ridwan Kamil dan Mahfud MD," Said menandasi.

 

2 dari 3 halaman

PDIP Minta KPI Jangan Berpolitik soal Ganjar Muncul dalam Tayangan Azan di TV

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang menyebut, tidak ada yang salah dalam video azan di stasiun televisi yang menampilkan bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Junimart mempertanyakan, sikap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menurutnya turut bermain politik dalam menyikapi tayangan azan tersebut.

"Tidak ada yang salah dalam tayangan itu dan tidak ada aturan juga yang dilanggar oleh Ganjar dalam hal ini, sehingga KPI jangan terlalu genit lah. Tindakan KPI sekarang justru mengesankan kalau KPI sedang ikut-ikutan berpolitik," kata Junimart dilansir dari Antara, Selasa 12 September 2023.

Menurut Junimart, tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo merupakan gambaran warga negara Indonesia pemeluk agama Islam, bukan sebagai capres. Selain itu, kata dia, Ganjar belum mendaftarkan diri sebagai capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jadi apa yang salah dengan itu? Kalau ini ujung-ujungnya dikait-kaitkan dengan politik, lalu KPI melakukan tindakan, artinya KPI sudah ikut-ikutan berpolitik juga, dong?" ucap politikus PDIP itu.

Lebih lanjut, Junimart menjelaskan, video itu boleh dinilai salah dan layak ditindak apabila Ganjar telah mendaftarkan diri sebagai capres. Penindakan seharusnya menjadi ranah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), bukan KPI.

Junimart meminta, KPI untuk fokus terhadap tugas dan fungsinya sebagai lembaga pengawas penyiaran yang mengawasi konten SARA, adu domba, hoaks, judi online, dan pornografi.

"Urusin itu masalah konten-konten yang jelas-jelas melanggar norma yang ada. Jangan karena desakan politik justru ikut-ikutan berpolitik," ucap Junimart.

 

3 dari 3 halaman

KPI Bakal Panggil Stasiun TV yang Tayangkan Ganjar Pranowo di Video Azan

Sebelumnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bakal memanggil stasiun TV yang menayangkan Bakal Calon Presiden (Capres) RI Ganjar Pranowo sebagai pemeran dalam video azan.

"Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi Lembaga Penyiaran yang menayangkan," kata Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, Aliyah dalam keteranganya, Minggu 10 September 2023.

Aliyah meminta, kepada semua pihak bersabar atas ramainya perbincangan Ganjar yang masuk dalam siaran Azan. Dengan menunggu hasil proses klarifikasi terkait hal tersebut.

"Kami juga sudah mengirimkan surat kepada lembaga penyiaran tersebut, tinggal nunggu respon kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran. Jadi sabar dulu ya," tuturnya.

Sejalan dengan itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga tengah melakukan kajian terkait ramainya Ganjar yang masuk dalam tayangan video Azan. Kajian tersebut mulai dilakukan Bawaslu terhitung sejak hari ini.

"Dilakukan kajian," ujar Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja kepada wartawan, Sabtu 9 September 2023.

Menurut Bagja, Bawaslu akan menyampaikan hasil kajian tersebut antara Senin, Selasa atau Rabu pekan depan. Bawaslu punya waktu tujuh hari untuk melakukan kajian sejak dugaan ditemukan.

"Tunggu ya Senin Selasa Rabu. Kami punya waktu 7 hari sejak ditemukan adanya dugaan," kata Bagja.