Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) buka peluang Partai Demokrat untuk bergabung di koalisi pendukung Ganjar Pranowo.Â
"Dalam politik itu kemungkinan selalu bisa terjadi. Seni menciptakan kemungkinan itu keahlian para politisi. Jadi apakah tertutup sama sekali, namanya juga politik," kata Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (13/9/2023).
Baca Juga
Bambang menyinggung langkah politik Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang tiba-tiba menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Oleh karena itu, kata dia, segala kemungkinan bisa terjadi di dunia politik.Â
Advertisement
"Kau juga tidak bisa mengira seninya Cak Imin untuk keluar dari 08, masuk ke PKS, Anies. Itu seni semua. Jadi kita tunggu saja, layar politik yang akan tampil di republik ini," ujarnya.
Bambang memastikan tidak ada masalah komunikasi PDIP dengan Demokrat. Di DPR pun PDIP dan Demokrat menjaga hubungan yang baik.
"Jadi apakah itu ada kemungkinan, lagi-lagi monggo aja. Nanti kita lihat. Tanda-tandanya ada nggak. Ya terserah kamu mengartikan tanda. Kalau di sini, nggak ada. Apakah ada PDIP berkelahi sama demokrst di sini, nggak ada. Di daerah ada nggak?" ujarnya.
Demokrat Berencana Bakal Temui PDIP, Wujudkan Rekonsiliasi SBY-Mega?
Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan pihaknya telah merencanakan untuk melakukan pertemuan dengan petinggi PDIP perihal bergabung koalisi. Rencana pertemuan itu pasca Demokrat keluar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Rencana itu ada, gagasan itu ada, dan bahkan kalau memang terjadi rekonsiliasi antara pak SBY dan bu Megawati, tentu ini harapan seluruh rakyat indonesia," kata dia di DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Tak hanya itu, Herman mengaku bahwa pihaknya juga telah berkomunikasi dengan ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto pada level-level tertentu. Hal itu juga berlaku dengan Bacapres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Kendati demikian, ia juga tidak ingin memaksa agar dapat bergabung dengan koalisi lain pasca gugurnya berkoalisi dengan Nasdem.
"Mudah-mudahan ini adalah membuka jalan apakah nanti ke pak Ganjar atau ke pak Prabowo tentu akan ditentukan di majelis tinggi partai dan terus kami bekerja, komunikasi dan sebagai pendatang baru dalam koalisinya tentu kami juga berharap terbuka pintu itu dari pihak koalisi itu," jelas dia.
"Tidak bisa juga kami memaksa-maksakan tapi mana koalisi mana yang terbuka tentunya pintu membuka proses untuk bisa masuknya partai Demokrat dalam koalisi dan komunikasi politik ini sampai dengan hari ini kedua belah pihak berjalan dengan baik mudah-mudahan ini juga menjadi arah tujuan koalisi partai Demokrat sendiri," tambah Herman.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi/Merdeka
Advertisement