Sukses

Jubir: Anies Tak Perlu Pakai Politik Identitas untuk Dapatkan Suara

Angga menyebut, Anies selama memimpin Jakarta mengeluarkan kebijakan pro wong cilik dan menekankan pada keadilan sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian mengatakan, Bakal Capres Anies Baswedan tidak perlu menggunakan politik identitas untuk mendapatkan suara. Hal itu disampaikan merespon pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait munculnya Bakal Capres Ganjar Pranowo di tayangan azan Maghrib di televisi swasta.

Angga menyebut, Anies selama memimpin Jakarta mengeluarkan kebijakan pro wong cilik dan menekankan pada keadilan sosial.

"Alhamdulillah Anies Baswedan yang kebijakannya pro wong cilik dan keadilan sosial, tidak perlu pakai politik identitas untuk mendapatkan suara," ujarnya dalam keterangannya, Rabu (13/9/2023).

Angga sepakat dengan Hasto bahwa penggunaan politik identitas hanya untuk orang yang tidak memiliki rekam jejak prestasi.

"Sepakat dengan Pak Hasto, biasanya kalau enggak ada rekam jejak bela wong cilik, senangnya menggusur paksa, akan pakai politik identitas untuk menutup kekurangannya," ujar Angga.

Angga menjelaskan, bila seseorang tak punya rekam jejak membela rakyat dan senang menggusur paksa, justru akan menggunakan politik identitas untuk menutupi kekurangannya.

"Biasanya kalau gak ada rekam jejak bela wong cilik, senangnya menggusur paksa, akan pakai politik identitas untuk menutup kekurangannya," tandasnya.

 

2 dari 2 halaman

Ganjar Muncul dalam Tayangan Azan

Diberitakan, Bakal Calon Presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan magrib stasiun televisi swasta.

Dalam tayangan tersebut, Ganjar mengenakan baju koko warna putih, peci hitam dan sarung batik.

Ia terlihat menyalami jemaah yang masuk ke masjid. Kemudian, disorot juga mantan gubernur Jawa Tengah itu menjadi makmum ketika salat berjemaah.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah hal tersebut merupakan bagian politik identitas. Hasto menegaskan, religiusitas Ganjar tidak dibuat-buat.

"Tetapi kan pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat, istrinya Bu Siti Atiqoh juga dari kalangan pesantren menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," ujar Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).

Hasto mengatakan, Ganjar merupakan sosok yang rajin ibadah sejak lama. Sosok yang juga santun dan merakyat. Tidak dibuat-buat sama sekali.

"Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, politik yang miskin prestasi. Kita tahu di DKI pada saat pilgub itu digunakan politik identitas yang sangat tidak sehat dan hasilnya kan kita tahu," ujar Hasto.

Video Terkini