Sukses

PKS Absen di Rapat Konsolidasi Anies Baswedan-Cak Imin, Ada Apa?

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem sepakat membentuk Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Amin) pada Rabu malam 13 September 2023. Namun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) absen.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem sepakat membentuk Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Amin) pada Rabu malam 13 September 2023. Namun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) absen.

"Alhamdulillah kami sudah membuat, memutuskan, menetapkan, Timnas Pemenangan Amin. Jadi namanya Timnas Pemenangan Amin (Koalisi Perubahan)," ujar Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid dalam konferensi pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu malam 13 September 2023, melansir Antara.

Timnas Pemenangan Amin dibentuk setelah kedua partai tersebut melakukan rapat konsolidasi yang dilakukan di markas PKB tersebut.

Menurut Hasanuddin, Timnas Pemenangan Amin yang akan menjadi 'tulang punggung' untuk kerja-kerja meraih dan mengetuk dukungan rakyat Indonesia agar sukarela memenangkan pasangan Anies-Muhaimin.

Kemudian, saat ditanya siapa yang akan memimpin Timnas Pemenangan Amin, Hasanuddin mengatakan 'Kapten Timnas' tidak akan berasal dari PKB dan Partai NasDem.

"Yang pasti bukan dari PKB atau NasDem, Insya Allah kaptennya dari luar dua partai ini. Pasti ada tokoh yang akan membuat teman-teman media senang dan betul bahwa seperti pak Surya Paloh bilang, selamat datang politik kebinekaan. Maka kapten itu yang bisa mencerminkan kebinekaan itu dan kedua bisa memastikan pasangan ini menang," ucap Hasanuddin.

Dia juga mengatakan bahwa PKB dan Partai NasDem sepakat tetap menggunakan nama koalisi pasangan Amin adalah Koalisi Perubahan.

"Nama koalisi dari pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin ini adalah Koalisi Perubahan," ucap Hasanuddin.

 

2 dari 4 halaman

Kenapa PKS Absen?

Sementara itu, terkait absennya PKS, Hasanuddin memastikan, PKS tetap akan diajak berembuk bersama meski tidak hadir.

PKS bakal bergabung setelah keputusan Majelis Syuro menetapkan dukungan kepada Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres mendampingi Anies Baswedan.

"Pasti kami akan melibatkan kalau sahabat-sahabat PKS sudah bergabung pasti nanti kita ajak berembuk, berdiskusi, bermusyawarah," kata dia.

Hasanuddin menjamin, PKB dan NasDem terbuka dengan kehadiran PKS. Tinggal nanti belakang PKS akan dikomunikasikan pembentukan Timnas ini.

"Karena pada dasarnya PKB dan Nasdem sangat terbuka dan sangat nyaman dengan siapapun yang menyusul bergabung dan ini kita bisa komunikasikan Timnas ini," tegas Hasanuddin.

Kemudian, Sekjen NasDem Hermawi Taslim menjelaskan PKS tidak hadir dalam rapat Rabu malam karena masih menunggu keputusan Majelis Syuro yang digelar Jumat 15 September 2023.

PKS dijamin akan hadir dalam rapat tim hukum yang juga membahas kelengkapan administrasi calon presiden dan calon wakil presiden.

"Pasti kita ajak, di tim kecil itu kita ajak untuk melengkapi formulir ini kan yang mencalonkan itu kan gabungan parpol, nanti kolom nama mereka juga ada," ucap Taslim.

NasDem menghormati sikap PKS yang masih membahas dukungan kepada Cak Imin sebagai calon wakil presiden. Terkait dukungan kepada Anies Baswedan sudah tidak ada masalah. Taslim yakin Majelis Syuro akan menyetujui Cak Imin menjadi calon wakil presiden.

"Iya kelihatannya sepakat mereka," jelas Taslim.

 

3 dari 4 halaman

PKS: Chemistry dengan Cak Imin Positif, Akan Dibawa ke Majelis Syuro

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan, pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berujung pada hasil yang positif. Dia menyebut, suasana pertemuan dengan PKB dan Nasdem juga berlangsung hangat

"Alhamdulilah bahwa silaturahmi dalam kesempatan siang ini sungguh luar biasa, penuh suasana kehangatan, kekeluargaan dan dalam suasana yang lebih rileks dan santai," kata Syaikhu dalam konferensi pers di DPP PKB, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa 12 September 2023.

Dia menyampaikan, hasil-hasil yang positif itu nantinya diharapkan dapat menguatkan kebersamaan Koalisi Perubahan untuk meraih kemenangan pada Pilpres 2024.

Syaikhu mengatakan, hasil dari pertemuan ini akan disampaikan lebih dulu pada forum Musyawarah Majelis Syuro yang bakal digelar dalam waktu dekat.

"Saya kira suasana yang terjadi di dalam ruangan ini insyaallah ini akan saya sampaikan kepada musyawarah Majelis Syuro dalam waktu dekat ini, itu bahwa kita semakin erat, semakin memiliki chemistry dan ini lah suasana yang Insyaallah yang akan kita coba laporkan pada Majelis Syuro," ucap dia.

Dia mengaku tidak ingin mendahului keputusan Musyawarah Majelis Syuro mengenai posisi Cak Imin sebagai cawapres yang mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Mudah-mudahan kita tanpa mendahului apa yang diputuskan oleh Majelis Syuro, mudah-mudahan apa yang digambarkan, mudah-mudahan ini Insyaallah betul-betul sesuai dengan apa yang diharapkan oleh koalisi ini," kata Syaikhu.

 

 

4 dari 4 halaman

Cak Imin: PKB dan PKS Tak Pernah Terlibat Politik Identitas

Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku tidak khawatir adanya PKB dan PKS di Koalisi Perubahan bakal diklaim jadi kendaraan melancarkan politik identitas. Dia mengatakan, rekam jejak kerja sama PKB dan PKS tak pernah menghasilkan politik identitas.

"Kita sudah punya track record di DPR bersama PKS, tidak pernah mengedepankan politik identitas," kata Cak Imin dalam konferensi pers di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa 12 September 2023.

Meski begitu, Cak Imin menyampaikan baik PKB maupun PKS memiliki identitas masing-masing. Identitas itu, kata dia tak dapat dilepaskan satu sama lain.

"Kita tidak bisa melepas dari identitas masing-masing. Jadi kita punya identitas masing-masing, identitas saya dari Jawa Timur, Pak Syaikhu dari Jawa barat. KTP-nya sama-sama Jakarta barang kali. Itu identitas kita," ungkap Cak Imin.

Dia menyatakan, selama bertahun-tahun di DPR RI, PKB dan PKS pun tidak pernah saling mengadu identitas parpol masing-masing.

"Kami di DPR bertahun-tahun dan kami sama-sama tidak pernah mengadu identitas. Tetapi kami mempunyai identitas masing-masing yang insyaallah akan menjadi kekayaan dan perbedaan itu memperkaya, perkuat kebhinekaan Indonesia," kata dia.

Cak Imin pun mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu dan perbedaan-perbedaan yang tidak tidak penting. Dia bakal berfokus untuk mewujudkan pembangunan yang adil.

"Good bye masa lalu, perbedaan-perbedaan yang nggak penting. Kita songsong masa depan untuk cepatnya terwujud pembangunan yang adil, makmur dan sejahtera," ucap Cak Imin.