Sukses

Dekat dengan Kiai Jatim, Elektabilitas Prabowo Disebut Semakin Kokoh

Kedekatan Prabowo Subianto dengan beberapa kiai di Jatim sudah terbangun hampir tiga pemilu. Hal itu dianggap masih punya pengaruh kuat.

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dipastikan tetap mendapatkan dukungan penuh dari para kiai dan alim ulama yang berada di Jawa Timur (Jatim). Hal itu lantaran Prabowo terus memelihara hubungan baik dengan para kiai yang ada di Jatim selama lebih dari tiga kali pemilu.

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam mengatakan, berkat menjaga hubungan baik antara Prabowo  Subianto dengan para kiai di Jatim, hal itu berimbas positif pada tingkat elektabilitasnya jelang Pilpres 2024.

“Kedekatan-kedekatan Pak Prabowo dengan beberapa kiai di Jatim itu kan itu juga sudah terbangun hampir tiga pemilu, tentu ya masih punya pengaruh kuat itu,” kata Surokim, Sabtu (16/9/2023).

Kedekatan Prabowo dengan beberapa kiai yang ada di Indonesia khususnya di Jatim memang tidak perlu diragukan lagi. Salah satunya adalah Prabowo dekat dengan Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.

Maka dari itu, berkat kedekatan yang terjaga dengan baik, hal tersebut berdampak positif pada elektoral Prabowo menjelang Pilpres 2024, khususnya di wilayah Jatim. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Surabaya Research Syndicate (SRS), Prabowo menduduki peringkat pertama.

Prabowo sukses mengalahkan perolehan suara Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan. Di dalam survei SRS yang diselenggarakan periode 3 – 12 September 2023, Prabowo berhasil meraup suara sebesar 43,8 persen.

Kemudian, diikuti dengan perolehan dukungan yang diraih Ganjar 39,7 persen dan Anies yang hanya mampu memperoleh dukungan sebanyak 15,2 persen. Kendati demikian, Surokim melanjutkan, baik kubu Prabowo dan Ganjar, disarankan untuk mengambil Cawapres yang masih ada kaitannya erat dengan kader Nahdlatul Ulama (NU).

 

2 dari 2 halaman

Dapatkan Suara NU di Jatim

Hal itu lantaran guna menjegal langkah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin perihal mendapatkan suara mayoritas di Jatim.

“Tapi kalau seandainya kader NU tidak ada yang maju di posisi Cawapres, apakah Cawapresnya Pak Prabowo atau Ganjar, saya kira Cak Imin akan diuntungkan,” pungkas Surokim.

Video Terkini