Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengungkap telah berkomunikasi dengan Demokrat melalui Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Waketum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam dua pekan. Hanya saja, pada akhirnya PDIP dan Demokrat belum berjodoh.
Demokrat menyatakan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2024.
"Komunikasi kami bangun dalam dua Minggu ini, baik dengan Sekjen Demokrat Mas Riefky maupun dengan Mas Ibas selaku Waketum. Tapi bahwa pada akhirnya belum berjodoh, bukan tidak berjodoh, belum berjodoh ya kembali kepada parpol masing-masing," ujar Said di DPR, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Advertisement
Said membantah belum berjodohnya PDIP dengan Demokrat karena hubungan masa lalu antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Enggak, enggak ada, enggak pernah ada bab itu," katanya.
Sejak membangun komunikasi dengan Demokrat, sudah ada niat dan visi yang sama. Hanya saja di ujungnya belum bisa saling bertemu.
"Kalau nawaitunya sama kok, tidak ada beda. Tujuannya, visinya sama soal kebijakan berbeda ya wajar saja lah. Kalau Demokrat mengusung perubahan, kami meneruskan apa yang sudah ada kan biasa saja seperti itu," kata Said.
Â
Belum Sepenuhnya Tertutup
PDIP tetap membangun komunikasi dengan Demokrat. Peluang kerjasama juga belum sepenuhnya tertutup. Karena koalisi Pilpres 2024 masih belum mengikat sampai pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.
"Kan, kita menunggu juga sampai hari H penutupan pendaftaran pencalonan presiden dan wakil presiden," kata Said.
Menurut ketua Banggar DPR RI ini, PDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar. PDIP santai dikeroyok.
"Sejak masuknya Golkar dan PAN ditambah Demokrat, kami sejak awal memang dikeroyok. Tapi kami itu baik dengan Golkar, PAN, apalagi Demokrat, tetap saja komunikasi terjaga," kata Said.
Â
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement