Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) akan menggandeng TNI/Polri untuk pendistribusian logistik pemilu 2024.
Menurut Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, fungsi TNI/Polri sangat dibutuhkan demi menjangkau lokasi pemilih yang berada di wilayah terpencil di pelosok Tanah Air.
Baca Juga
"Kami sudah koordinasi ke pemerintah, TNI/Polri karena logistik pemilu, seperti surat suara, bilik suara, kotak suara, tinta, posisi terakhir berada di KPU kabupaten/kota kemudian dilipat disortir sampai ke tempat pemungutan suara (TPS)," kata Hasyim saat jumpa pers di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Advertisement
"Sehingga kami minta tim mengidentifikasi daerah terluar, terjauh terpencil, tersulit di daerah mana saja untuk menuju ke sana transportasinya apa? Jadi kami siapkan TNI/Polri," ujar Hasyim.
Selain soal cara pendistribusian logistik, Hasyim memastikan KPU juga akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk mengetahui prakiraan cuaca sepanjang masa produksi dan distribusi surat suara yang akan dimulai Oktober mendatang.
Hasyim beralasan hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi adanya bencana alam yang umumnya terjadi pada periode tersebut.
"Kita sudah mengetahui pemungutan suara 14 Februari 2024, sementara cuaca kita ada kemarau dan penghujan dan secara periodik musim penghujan itu Oktober sampai April. Artinya, kira-kira pengadaan barang logistik distribusi dan bahkan kegiatan pemungutan dan penghitungan suara ada di musim penghujan," kata Hasyim.
Hasyim memastikan, tim KPU sejak awal tahun sudah bergerak di tiap provinsi, kabupaten/kota untuk melihat pola cuaca pada Oktober 2022 hingga April 2023. Seandainya terjadi bencana tanah longsor, ombak tinggi, hujan deras yang menyebabkan banjir, maka KPU sudah tahu titik lokasinya.
"Dengan begitu teman-teman di KPU provinsi, kabupaten/kota bisa mendesain dan memprediksi penempatan dan pendistribusian logistik, termasuk kami berkordinasi juga dengan BMKG yang mempunyai kewenangan soal ini," Hasyim menandasi.
KPU Cetak 1,2 Miliar Surat Suara untuk Pemilu 2024
Sementara itu, KPU RI akan mencetak 1.208.921.320 lembar surat suara untuk pemilu 2024.
Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga, dan Logistik KPU RI, Yulianto Sudrajat, mengatakan 1,2 miliar lembar surat suara tersebut meliputi pemilihan presiden, pemilihan anggota legislatif DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Sebanyak 1.208.921.320 lembar surat suara (akan dicetak). Jadi tiap pemilih akan mendapatkan lima jenis surat suara," kata Yulianto saat jumpa pers di kantor KPU RI, Jakarta Rabu (20/9/2023).
Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, mengatakan miliaran lembar surat suara tersebut dihitung berdasarkan surat suara yang dibutuhkan per tempat pemungutan suara (TPS). Artinya, jumlah tersebut bukan hasil perkalian dari daftar pemilih tetap (DPT) yaitu 204.807.222 orang.
"Jadi jumlahnya DPT di TPS ditambah dua persen surat suara cadangan dari jumlah DPT di TPS," kata Hasyim di tempat yang sama.
Sebagai informasi, pengadaan surat suara akan masuk ke dalam jadwal pengadaan logistik tahap kedua. Sebab, produksi surat suara harus menunggu dirampungkannya daftar calon tetap (DCT) pada pemilu legislatif yang saat ini masih berproses dan DCT pemilu presiden yang masih belum dimulai.
Diketahui, KPU RI akan menandatangani kontrak payung pengadaan logistik tahap 2 pada 3 November mendatang. Usai surat suara rampung, maka KPU RI akan langsung mendistribusikan ke KPU kabupaten/kota pada 15 November 2023 untuk selama 60 hari ke depan.
Â
Advertisement