Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto enggan bercermin saat diminta Najwa Shihab di acara Mata Najwa on Stage "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (20/9/2023).
Najwa Shihab meminta seluruh bakal calon presiden berbicara di depan cermin untuk merefleksi diri tentang alasan yang membuat mereka akhirnya siap menjadi bacapres di Pemilu 2024. Dua dari tiga bacapres, Anies dan Ganjar bersedia melakukan hal itu. Namun, Prabowo tak mau melakukannya.
Menanggapi hal itu, Psikolog Hanna Rahmi menganalisis, sikap menolak bercermin untuk mereflekai menunjukkan seseorang punya kecenderungan penyangkalan atau denial. Sebab ketika seseorang enggan melihat pantulan dirinya untuk direfleksi, artinya dia tidak percaya diri dan takut gagal.
Advertisement
“Kita lihat kalau dari beberapakali kegagalannya gitu, ada kecenderungannya (sikap) untuk denial (menyangkal),” kata Hanna seperti dikutip dari keterangan diterima, Kamis (21/9/2023).
Akademisi dari Universitas Bhayangkara itu mengatakan, denial bisa muncul lantaran memiliki kegagalan di masa lalu. Sehingga jika bercermin, ada kekhawatiran dapat merefleksi yang terjadi sebelumnya.
“Jadi ada kekhawatiran untuk dikatakan gagal. Jadi kalau misalnya gagal tidak ingin ada yang melihat apa yang menjadi faktor kegagalan, nah itu ada yang kecenderungannya seperti itu,” kata Hanna.
Hanna melanjutkan, selain sikap menyangkal, enggan bercermin untuk merefleksi juga bisa diartikan sikap blocking atas kelemahan diri. Dia tidak ingin orang lain tahu apa kelemahannya saat bercermin sembari merefleksi diri.
“Kenapa tidak mau bercermin? Kalau untuk diri sendiri tidak masalah, tapi dia blocking di situ, tidak ingin orang lain tahu. Menutupi jadi jangan sampai orang tahu apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan, sehingga tidak perlu sampai ke dalam sana,” Hanna menandasi.
KIM Belum Umumkan Tim Pemenangan Prabowo, Ini Alasannya
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengungkapkan alasan Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum membentuk tim pemenangan Prabowo Subianto. Menurutnya, saat ini KIM baru menggodok tim konten untuk kampanye.
Hal itu disampaikan Lodewijk usai rapat bersama KIM yang dihadiri Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Waketum PAN Yandri Susanto, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, dan Waketum Gelora Fahri Hamzah di DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (20/9/2023).
"Jadi bukan, kita belum sampai di situ, karena saya katakan konten ini kita siapkan. Jangan sampai tim pemenangan sudah terbentuk, kontennya belum jadi, dia mau ngomong apa gitu loh," kata Lodewijk.
"Akhirnya saya katakan tadi, ngomong ke sana kemari tidak konsisten, saya rasa gitu kira-kira demikian," sambungnya.
Menurutnya, belum ada otoritas untuk membentuk tim pemenangan. Lodewijk berkata, saat ini baru tim konten yang hanya sebagian kecil untuk kampanye.
Advertisement