Sukses

Sosok Pribadi Santun, Prabowo Dinilai Capres Ideal untuk Indonesia

Eks politisi Partai NasDem Zulfan Lindan menilai Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) ideal untuk kepemimpinan Indonesia selanjutnya.

Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto dinilai sebagai bakal calon presiden (capres) ideal untuk kepemimpinan Indonesia selanjutnya. Pasalnya, pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki karakter berbeda seperti yang terframing dalam benak masyarakat selama ini.

Hal tersebut seperti disampaikan eks politisi Partai NasDem Zulfan Lindan. Menurut Zulfan, Prabowo dinyatakan sebagai pemimpin galak dan temperamental.

Padahal faktanya, kata dia, Menteri Pertahanan (Menhan) itu adalah sosok yang penuh dengan ketenangan, hingga tutur kata halus dan terjaga.

"Loh katanya Prabowo Subianto suka lempar asbak, pukul-pukul meja. Saya waktu ketemu dia kayak ketemu kiai. Sejuk, ngomongnya santai. Isu yang diluar itu nggak benar. Saya menyampaikan apa sesungguhnya yang kita alami, bukan yang ada di imajinasi kita untuk memojokan orang," ujar Zulfan, dalam acara Seminar Nasional yang dihelat oleh Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan dengan tema 'Meneropong Kepemimpinan Masa Depan' di Jakarta, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Kamis (21/9/2023).

Di sisi lain, Zulfan juga mengakui ada keraguan yang besar terhadap sosok bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

Menurutnya, ia ragu jika Anies akan didaftarkan sebagai capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang. Hal itu dinilai Zulfan, lantaran situasi dan juga kondisi politik di Tanah Air yang kerap berubah-ubah.

"Saya mau tanya, kalian yakin enggak Anies mau jadi capres. Saya enggak yakin, saya paling nggak yakin dari dulu," ungkap dia.

 

2 dari 3 halaman

Sikap dari Partai Politik

Tak hanya itu, Zulfan juga kerap menilai beberapa sikap dari partai politik (parpol) yang mengusung nama-nama kandidatnya sebagai capres pada kontestasi Pilpres 2024.

Ia memberi perhatian lebih kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kerap sering berubah arah dukungan. Zulfan meyakini dalam hal ini, PKB belum sepenuhnya berada di pihak Anies Baswedan.

"Last minute bisa berubah. Apalagi kalau bicara PKB. Gampang sekali berubahnya," terang Zulfan.

"Jadi siapa yang menyangka, kita lagi tidur enak-enak, besok-besok Anies tiba-tiba deklarasi dengan Cak Imin. Terus besok kita tidur lagi, Anies pisah dengan Cak Imin," tandas dia.

 

3 dari 3 halaman

Koalisi Indonesia Maju Siapkan Tim Konten untuk Menangkan Prabowo di Pilpres 2024

Sebelumnya, Koalisi Indonesia Maju menyiapkan tim konten dalam rangka memenangkan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2024. Upaya tersebut pun dibahas dalam agenda rapat bersama petinggi partai politik yang bergabung dalam satu koalisi.

Sekjen Golkar Lodewijk Paulus menyampaikan, tim konten yang akan dibentuk akan didasarkan pada simbol 17-8-45, yang artinya 17 program, 8 program percepatan, dan 45 sosok pakar. Adapun yang menjadi fokus pertama yakni konten harus relevan sesuai perkembangan di Indonesia.

"Konten yang sudah kita sepakati tadi kontennya harus relevan, kondisi kekinian Indonesia harus tergambarkan dalam konten tersebut," tutur Lodewijk di Gedung DPP Golkar, Jakarta, Rabu 20 September 2023.

Kemudian, lanjut Lodewijk, konten yang dihasilkan harus memiliki nilai jual dan penerimaan dari konstituen, dalam hal ini rakyat Indonesia.

“Kita ingin merebut hati dan pikiran rakyat Indonesia untuk Pak Prabowo dan pasangannya dalam masa bakti Presiden 2024 sampai dengan 2029,” jelas dia.

Tidak ketinggalan, konten yang dihasilkan juga mesti konsisten mulai dari tataran strategis hingga operasional, yang dari waktu ke waktu sama tidak berubah-ubah.

Keseluruhannya akan digunakan dalam penyusunan visi dan misi, produk kepentingan iklan, hingga membuahkan dampak positif dalam hal meningkatkan eletabilitas dan menarik hati rakyat.