Sukses

Prabowo Minta Bantuan SBY dan Demokrat Menangkan Jawa Timur

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan turun gunung membantu pemenangan bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto. SBY akan masuk tim pemenangan Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap turun gunung membantu bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto memenangkan pilpres 2024. SBY akan masuk tim pemenangan Prabowo.

"Nah, tentu dalam konteks ini, turun kah Pak SBY? Turun lah. Tapi dalam struktur itu kan enggak mesti harian, misalnya tim pengarah. Pasti masuk? Masuk dong. Kemudian kapan dia turun? Nah, tentu nanti misalnya kampanye nasional, yang besar lah," ungkap Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Hinca menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara khusus meminta kepada SBY dan Partai Demokrat untuk membantunya menggarap Jawa Timur.

Menurut Hinca, Partai Demokrat dipercaya membantu menggarap suara di Jawa Timur karena sebagai wilayah kekuatannya. Selain itu, Jawa Timur merupakan tanah kelahiran SBY. Di luar Jawa juga diminta bantu seperti di Sumatera dan Kalimantan.

"Kami kemarin bicara, diskusi, bagaimana memenangkan Pak Prabowo, juga dengan Pak SBY. Pak Prabowo minta 'bantulah kami di Jawa Timur'," ungkap Hinca.

"Untuk luar Jawa, itu mungkin sesekali saja. Mungkin ya saya lah di Sumatera, teman-teman di Kalimantan. Jadi kalau kau tanya apakah Pak SBY turun? Turun," kata Hinca.

Prabowo Minta SBY Jadi Mentornya di Pilpres 2024

Prabowo juga meminta SBY secara khusus untuk menjadi mentornya langsung di pilpres 2024. Bahkan SBY diminta memberikan masukan kepada Prabowo soal isu strategis.

"Dalam struktur itu dia masuk dan diminta oleh Pak Prabowo menjadi mentornya. Jadi semua diskusi-diskusi strategis, calon wakil presiden, pemenangan dan lain-lain, Pak Prabowo minta mohon kita diskusi dan beri arah," kata Hinca.

Untuk posisi jelasnya, SBY bisa menjadi dewan pengarah atau dewan pembina tim pemenangan nasional Prabowo Subianto.

"Masih dibahas. Tapi kalau dalam pengalaman kami yang dulu dulu, dia tentu kita hormati sebagai tokoh sentral, mungkin pengarah atau pembina," kata Hinca.

Ia pun mengungkap SBY dan jajaran Partai Demokrat bertemu Prabowo di Hambalang, langsung meminta apa tugasnya ketika menyampaikan keputusan akan mendukungnya sebagai capres.

"Waktu kami datang ke kediaman Pak Prabowo, setelah kami sampaikan putusan Majelis Tinggi, Pak SBY langsung mengatakan 'you are the superstar. Anda lah presidenku. Anda lah pemimpin kami. Karena itu, beri tugas kami'," kata Hinca.

2 dari 2 halaman

Survei ARCI: Prabowo Kalahkan Ganjar dan Anies di Jawa Timur

Berdasarkan hasil survei Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) elektabilitas bakal capres Prabowo Subianto meningkat di Jawa Timur usai deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Surabaya beberapa waktu lalu.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt mengatakan, usai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hengkang, elektabilitas Prabowo Subianto justru naik menjadi 39,33 persen dari yang sebelumnya sebesar 33,7 persen.

"Pada Juli 2023 lalu, saat PKB dan Cak Imin mendukung Prabowo angkanya 33,7 persen. Setelah deklarasi AMIN elektabilitas Prabowo naik menjadi 39,33 persen dan menjadi bakal capres dengan elektabilitas tertinggi di Jatim," kata Baihaki, dilansir dari Antara, Kamis (21/9/2023).

Ia memandang peningkatan elektabilitas Prabowo usai peresmian pasangan "AMIN" dikarenakan pemilih PKB lebih condong beralih mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu pada pilpres 2024.

"Kenaikan angka Prabowo karena responden yang mengaku memilih PKB justru semakin mantap memilih Prabowo dibanding Anies," ujar Baihaki.

Kemudian, dia juga menyatakan dari hasil telaah pada peta pemilih PKB, sebanyak 40,2 persen memilih Prabowo Subianto daripada Ganjar Pranowo maupun Anies.

"18,4 persen memilih Ganjar, dan 25,7 persen ke Anies. Sebanyak 15,7 persen pemilih PKB masih belum menentukan pilihan," ucap Baihaki.

Di sisi lain, kenaikan elektabilitas Prabowo juga dipengaruhi adanya peralihan dukungan dari pemilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada pilpres 2019.

"Jadi kepergian PKB dan Muhaimin tidak berdampak signifikan pada Prabowo. Justru elektabilitas Prabowo semakin menguat di Jawa Timur," tuturnya.

Sementara jika dirinci dalam hasil survei dengan pola simulasi tiga nama, perolehan elektabilitas Prabowo dengan 39,33 persen, disusul Ganjar Pranowo dengan 35,5 persen, dan Anies Baswedan dengan 21,08 persen.

Survei ARCI dilakukan pada 5-15 September 2023. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jatim.

Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Â