Sukses

Yenny Wahid Masuk Daftar Cawapres Ganjar Pranowo, Jubir: Wajar, Tokoh Perempuan dan Darah Biru NU

Juru Bicara (Jubir) Yenny Wahid, Iwan Setiawan menanggapi positif terkait masuknya nama putri presiden keempat Abdurrahman Wahid sebagai bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Yenny Wahid, Iwan Setiawan menanggapi positif terkait masuknya nama putri presiden keempat Abdurrahman Wahid sebagai bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo.

Selain Yenny Wahid, dua tokoh lainnya berpotensi jadi cawapres Ganjar yakni Menko Polhukam Mahfud MD dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Menurut Iwan Setiawan masuknya nama Yenny Wahid merupakan hal yang wajar mengingat dia saat ini merupakan tokoh perempuan yang konsen terhadap isu-isu kebangsaan. Dan memiliki track record yang mumpuni.

"Hal yang wajar Yenny Wahid terus masuk dalam simulasi cawapres. Terbaru beliau disebut masuk dalam 3 nama yang dipertimbangkan di koalisi Ganjar Pranowo. Kita tentu menyambut baik hal itu," kata Iwan Setiawan dala keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/9/2023).

Iwan menilai masuknya Yenny Wahid tidak terlepas dari keinginan para capres untuk menggandeng tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU). Sekaligus untuk manaikan suara mereka di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Sebelumnya kita tahu hampir semua capres ingin gandeng mba Yenny. Sat ini kan semua ingin cawapresnya dari tokoh NU, ya tentu wajar mba Yenny ada disitu. Beliau ini dzuriyyah langsung pendiri NU yakni KH. Hasyim Asyari dan ayahnya Gus Dur mantan Ketua PBNU. Kalau bahasanya darah birunya NU lah," katanya.

Disisi lain, saat ini kalangan NU kultural dan pesantren, kiai-kiai kampung serta Gusdurian banyak mendorong Yenny Wahid untuk maju sebagai cawapres.

"Sejauh ini memang banyak sekali dorongan dari bawah agar Mba Yenny Wahid maju jadi Cawapres 2024. Bentuknya disampaikan langsung, doa dan dzikir melalui pesantren-pesantren, bahkan banyak deklarasi bermunculan dari simpatisan, santri, kiai, Gus-gus dan masyarakat lainnya untuk Yenny jadi Cawapres," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Bursa Cawapres Ganjar Sangat Fluktuatif

Sebelumnya, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai, nama putri presiden keempat Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, berpotensi menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo, selain dua nama yang sudah santer terdengar.

Adapun dua nama yang menguat menjadi sosok cawapres Ganjar adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

"Kalau dari PDI-P mengusulkan dua nama, di luar itu saya lihat ada Yenny Wahid yang masuk dalam potensi digandeng sebagai cawapres Ganjar," kata Ujang

Ujang menyampaikan, potensi Yenny Wahid masuk dalam bursa cawapres Ganjar sangat fluktuatif, mengingat dinamika politik di Indonesia. Dalam kasus pasangan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saja, nama Muhaimin sebelumnya tidak terdengar menjadi cawapres pendamping Anies.

Bahkan, Partai Muhaimin saat itu tergabung dalam KKIR untuk mengusung Prabowo Subianto.

"Kita tahu di politik kita ini banyak ketidakpastian, selalu dinamis, fluktuatif, selalu berkembang. Misalkan Cak Imin saja, menjadi bacawapres Anies Baswedan, tidak pernah disebut, tidak pernah ada skenario dari awal," beber dia.

Oleh karena itu, sosok lain di luar nama Mahfud MD dan Sandiaga Uno mungkin saja terpilih. Namun menurut Ujang, PDI Perjuangan (PDI-P) masih ada waktu untuk memilih sebelum pendaftaran nama capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) bulan depan.

"Masih ada waktu mereka mencari sosok cawapres yang cocok untuk Ganjar dari yang disebutkan PDI-P, maupun di luar itu. Saya lihat cawapres Ganjar masih dinamis, masih berkembang, masih dicari yang pas dengan kalkulasi-kalkulasi yang bisa menambah kekurangan Ganjar," tutur Ujang.