Liputan6.com, Jakarta Bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyinggung soal larangan berkampanye di rumah ibadah seperti masjid yang disampaikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Atas hal itu, Cak Imin kemudian mengaitkannya dengan slogan AMIN (Anies-Muhaimin). Dia lalu mengutip ayat dalam surah Al-Fatihah yang selalu dibaca ketika ibadah salat, di mana selepas ayat terakhir, jemaah pasti mengucapkan amin.
Baca Juga
"Jadi nanti dilarang kampanye di masjid, tapi di depan masjid boleh. Di dalam masjid enggak boleh kampanye kata Bawaslu, tapi kalau ada ucapan waladdollin jawabnya?" tanya Cak Imin di hadapan simpatisan PKB dan santri Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).
Advertisement
"Amin," jawab masyarakat.
"Singkatannya apa AMIN? Anies-Muhaimin. Jadi ono (ada) yang salat, sing nggak seneng (yang tidak suka) sama AMIN, moso (masak) 'waladdolin qobul' nggak mungkin. Enggak mungkin," ucap Cak Imin.
Lebih lanjut, Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta agar seluruh pihak memberi dia dan Anies Baswedan memimpin Indonesia. Meski menyadari jalan yang dilalui cukup terjal.
"Singkat kata perjalanan kami berdua, mohon doanya, mohon restunya, mohon dukungannya. Ini semua tidak mudah, ibarat kata orang Jatim, iwak teri (ikan teri) dicampur kemangi, masio (meskipun) lawan ngeri tak (saya) imbangi. loh-loh-loh-loh, nggak bahaya tah?" ujar Cak Imin.
Cak Imin juga menjelaskan, dirinya dan Anies merupakan pasangan dwitunggal seperti Sukarno dan Hatta. Dia optimis perjuangan untuk meraih kemenangan di pilpres 2024 diridhoi Allah SWT.
"Saya sama Mas Anies ini dwitunggal kayak Bung Karno dan Pak Hatta. Insyallah agenda perjuangan kita sedoyo (semua) dalam ridho dan kemenangan pertolongan Allah SWT," kata dia.
Anies dan Cak Imin Minta Doa Kiai Sepuh NU
Anies Baswedan dan Cak Imin meminta restu puluhan kiai khos atau kiai sepuh saat safari ke Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).
Di antaranya ada Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Jazuli. Saat Kiai Huda Jazuli tiba di Denanyar, Anies dan Cak Imin menyambut dengan hangat. Keduanya bahkan sungkem dan mencium tangan Kiai Huda Jazuli sebagai bentuk penghormatan.
"Mohon doa restu, mohon doa dukungan dan back-up. Alhamdulillah kami semua kompak, solid, Insyaallah Jatim bergerak dengan cepat," kata Cak Imin.
Cak Imin menyampaikan, para kiai menitipkan pesan agar Anies-Cak Imin melanjutkan perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) jika menjadi presiden dan wakil presiden terpilih di pilpres 2024. Khususnya, agar pemerintah lebih memperhatikan pesantren di Indonesia.
"Para kiai rata rata memesankan titip perjuangan NU, perjuangan ahlussunnah wal jamaah, perjuangan pesantren-pesantren agar terus mendapatkan perhatian dari pemerintah," jelas Cak Imin.
Cak Imin menyebut, para kiai juga memberikan dukungan kepada pasangan AMIN untuk maju di pilpres 2024. Semua kiai sepuh dipastikan mendukung Anies-Cak Imin.
"Ya pasti (memberikan dukungan). Alhamdulillah kata semua kiai mendukung," kata dia.
Adapun kiai khos atau kiai sepuh serta nyai NU yang hadir antara lain KH Nurul Huda Jazuli, Nyai Badriyah, KH Marzuki Mustamar, KH Ahfas Lasem, KH Mustofa Badriduja, KH Zam Zami Mahrus, KH Fathul Huda (Tuban), KH Mufti Ali Ploso, KH Anim Falahuddin, KH Atoillah Anwar (lirboyo).
Ada pula Gus Kausar Ploso, Gus Fahim Ploso, Gus Faruk Ploso, Gus Zidni Ploso, Gus Toif Ploso, Gus Makmun Ploso, Gus Ahmad Ploso, Gus Yusuf Ch Magelang, Gus Suadi Malang, Gus Maki Bwi, Ra Ghulam, Gus Affan, Gus Faris, Gus Fauzi, Gus Saif, Gus Faiq, Gus Panji, KH Abdul Wahab Kholil, KH Wazir Ali Denanyar, serta KH Zaenal A Denanyar.
Advertisement