Liputan6.com, Jakarta - Dukungan untuk Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia untuk Jawa Timur periode 14 – 20 September 2023, tren dukungan kepada Prabowo dari kalangan NU terus menunjukkan sinyal positif.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyatakan tren dukungan kepada Prabowo semakin menunjukkan hasil yang positif. Tren dukungan NU kepada Prabowo menunjukkan grafik kenaikan yang cenderung positif.
Baca Juga
“Pendukung Pak Prabowo dalam beberapa bulan itu justru mengalami kenaikan di Jawa Timur, trennya menaik,” kata Burhanuddin dalam paparan secara daring bertajuk Signifikansi NU dan Peta Elektoral Jelang Pemilu 2024 di Jawa Timur, Minggu (1/10).
Advertisement
Jika dilihat lebih mendalam, dukungan kalangan warga NU atau nahdliyin kepada Prabowo terus menguat. Pada bulan Agustus – September 2022, Prabowo hanya mampu meraih dukungan sebesar 28,5 persen.
Kemudian, angka itu menguat menjadi 32,0 persen pada November 2022 dan terus naik menjadi 35,8 persen pada September 2023.
“Tren kenaikannya kelihatan banget itu adalah mereka yang memilih Pak Prabowo, dari 28,5 persen di Agustus 2022, naik jadi 32,0 persen di November 2022 dan September masih naik lagi menjadi 38,5 persen,” ucapnya.
Oleh karena itu, Burhanuddin menggaris bawahi, dukungan kalangan NU terhadap Prabowo berpeluang besar memberikan dampak yang luar biasa pada Pilpres 2024. Meski masih tertinggal oleh Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo namun tren yang dimiliki cenderung stagnan.
“Sementara warga NU yang mendukung Mas Ganjar, dibanding suara yang mendukung Pak Prabowo, tapi trennya sedikit agak naik dan cenderung stagnan di bulan November 2022,” pungkasnya.
Prabowo Dekat dengan Para Kiai NU
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merupakan Calon Presiden (Capres) yang memiliki kedekatan dengan para kiai dan juga ulama Nahdlatul Ulama (NU). Kedekatan itu berpotensi besar meningkatan daya elektoral Prabowo di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Partner Politik Indonesia, AB Solissa mengatakan, adanya kedekatan dan hubungan baik antara Prabowo dengan kiai dan ulama NU mampu meningkatkan daya elektoralnya jelang Pilpres 2024.
“Komunikasi yang sudah terbangun ini pastinya akan berdampak terhadap perolehan elektoral Prabowo di 2024,” kata Solissa dalam keterangannya, Sabtu (30/9/2023).
Selain akan berdampak pada elektoralnya, Prabowo juga kerap berkonsultasi hingga melibatkan para kiai dan ulama NU guna memperbesar kans kemenangannya pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Solissa meyakini, adanya komunikasi yang baik dan juga hangat dengan para kiai dan ulama NU, khususnya di Jawa Timur, menjadi hal yang positif bagi Prabowo dalam menghadapi kontestasi demokrasi mendatang.
“Hal itu bisa terjadi kalau kita lihat proses dan progresnya komunikasi yang terbangun antara Prabowo dengan kiai NU,” tuturnya.
Advertisement