Sukses

Kata Partai Garuda soal Janji Bakal Capres Ganjar Pranowo Beri Lapangan Kerja untuk Disabilitas

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai, tanpa ditegaskan atau dijanjikan bakal capres Ganjar Pranowo memang sudah ada aturan dalam Undang-Undang (UU) yang mewajibkan pemerintah untuk memerkerjakan disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mengungkapkan rencananya untuk memberikan peluang lebih besar kepada teman-teman disabilitas di Indonesia dalam dunia kerja.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai, tanpa ditegaskan atau dijanjikan Ganjar, memang sudah ada aturan dalam Undang-Undang (UU) yang mewajibkan pemerintah untuk memerkerjakan disabilitas.

"Ganjar Pranowo mengatakan, kalau beliau menjadi Presiden mau memberikan lapangan pekerjaan untuk para disabilitas. Ganjar mengatakan harus ada kewajiban pemerintah dan perusahaan untuk penyandang disabilitas bekerja, kalau perlu dikasih kuota. Itu yang akan dilakukan Ganjar agar kaum disabilitas bisa bekerja, beliau (Ganjar) akan paksakan dengan aturan agar ada kuota dan akan buat pelatihan kerja," ujar Teddy melalui keterangan tertulis, Senin (2/10/2023).

"Terlihat hebat, terlihat heroik, terlihat peduli dan merakyat, tapi palsu, karena ini malah memperlihatkan fakta bahwa ketika beliau (Ganjar) menjadi Gubernur, beliau sama sekali tidak memperhatikan para penyandang disabilitas. Kenapa? Karena beliau sama sekali tidak mengetahui bahwa ada UU tentang penyandang disabilitas yang mengatur kewajiban untuk mempekerjakan penyandang disabilitas," sambung dia.

Menurut Teddy, bakal capres PDIP itu belum mengerti dan bahkan mungkin belum pernah menjalankan aturan tersebut, sehingga tidak tahu.

"Makanya beliau (Ganjar) tidak tahu kalau ada kewajiban Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan perusahaan swasta untuk mempekerjakan penyandang disabilitas. Kuotanya juga diatur dalam UU, pelatihannya juga diatur dalam UU. Jadi seharusnya beliau menjalankan perintah UU itu saat menjadi Gubernur," terang dia.

"Ganjar mau terlihat sempurna, tidak mau terlihat tidak tahu, malu untuk bilang tidak tahu, berakting untuk terlihat tahu, sehingga jadi sok tahu. Demi Pemilu, mendadak terlihat peduli. Sikap seperti ini jika dibiarkan tidak baik, karena menyikapi sesuatu tanpa memiliki ilmu sama sekali, asal-asalan, itu bisa menyesatkan banyak orang," sambung Teddy.

 

2 dari 4 halaman

Bandingkan dengan Bakal Capres Prabowo Subianto

Teddy pun lantas membandingkan dengan sosok bakal capres Prabowo Subianto. Dia menilai Prabowo adalah sosok yang apa adanya dan tidak dibuat-buat.

"Prabowo adalah orang yang apa adanya, ketika tidak tahu dia katakan tidak tahu dan akan bertanya pada ahlinya, walaupun ditertawakan," ucap dia.

"Karena Prabowo tidak malu untuk terlihat tidak tahu. Beliau harus benar-benar mengerti agar ketika mengambil sebuah keputusan, itu tidak asal-asalan, karena bisa merugikan dan menyesatkan banyak orang," tegas Teddy yang juga merupakan Juru Bicara Partai Garuda tersebut.

Sebelumnya, bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mengungkapkan rencananya untuk memberikan peluang lebih besar kepada teman-teman disabilitas di Indonesia dalam dunia kerja.

Dalam temu kangen dengan disabilitas di Jakarta Timur, Ganjar memaparkan gagasan pentingnya memberikan kuota khusus dalam pemerintahan dan perusahaan untuk mendukung inklusi sosial dan ekonomi bagi kaum disabilitas.

Ganjar menekankan bahwa pemerintah harus mengambil tindakan afirmatif dengan memberikan kuota pekerjaan khusus bagi disabilitas.

"Ya harus ada afirmasi. Maka umpama dalam ketenagakerjaan, mesti ada kewajiban perusahaan, pemerintah, kalau perlu dikasih kuota. Inilah tindakan afirmasi agar mereka (disabiltas) bisa bekerja," kata Ganjar saat ditanya wartawan soal pekerjaan untuk disabilitas, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Kamis 28 September 2023.

 

3 dari 4 halaman

Janji Bakal Capres Ganjar Pranowo

Ganjar menyampaikan itu saat temu kangen disabilitas dengan Ganjar di Badan Unit Usaha Mandiri, Posko Perjuangan Rakyat (Bumi Pospera) di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

Selain kuota pekerjaan, Ganjar juga memandang pentingnya persiapan sumber daya manusia (SDM) dari kalangan disabilitas. Hal ini melibatkan pelatihan dan peningkatan keterampilan agar mereka siap mengisi posisi yang tersedia.

"Nah kita bisa menyiapkan mereka agar mereka juga siap. Jadi ketemu, yang disini (pemerintah/perusahaan) dipaksa dengan aturan untuk memberikan kuota, yang sebelah sini (kaum disabilitas) disiapkan untuk dilatih agar nanti bisa mengisi kuota," tegas Ganjar.

Untuk peningkatan SDM secara merata, khususnya bagi penyandang disabilitas, Ganjar mendorong sekolah inklusi di seluruh daerah di Indonesia.

Ketika menjabat gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar telah melakukan terobosan luar biasa dengan menyiapkan SMA dan SMK Negeri di Jateng menjadi sekolah inklusi, di mana anak-anak berkebutuhan khusus bisa belajar di sekolah umum. Selain itu, meningkatkan kualitas SLB Negeri di Jateng.

"Mesti kita bangun komitmen kita semua untuk membangun semua sekolah mesti siap untuk inklusi, sehingga semua akan bisa mendapatkan akses yang sama," tegas Ganjar.

 

4 dari 4 halaman

Pelatihan Bahasa Isyarat

Menurut Ganjar, diperlukan juga pelatihan tentang bahasa isyarat. Hal itu agar ketika berinteraksi semua orang bisa memahami. Selain itu, Ganjar meminta semua pihak menyayangi, menghormati, menghargai teman-teman disabilitas.

"Potensi bagusnya menurut saya, kita bicara positif. Kawan-kawan penyandang disabilitas wabil khususnya dari komunitas tuli ini, penting mereka untuk menjadi guru buat kita, buat kami, agar kami bisa mengerti bahasa isyarat, meskipun ada banyak cara yang lain," tuturnya.

Ganjar berinteraksi dengan teman-teman disabilitas di Bumi Pospera. Ganjar juga mengapresiasi semangat mereka dalam bekerja. Ganjar turut meninjau unit usaha yang semuanya pekerjanya teman-teman disabilitas, seperti usaha car wash, salon mobil, bengkel hingga kedai kopi.

"Saya mengapresiasi semangatnya mereka, dan sebagian besar kominitas tuli ya, mereka mandiri, mereka bekerja luar biasa, merka butuh pendampingan, saya mengapreiasi para pendamping yang sudah berinisiasi membuat usaha ini," pungkas Ganjar.