Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto banyak mendapat dukungan dari masyarakat akar rumput. Hal ini membuktikan Prabowo sebagai capres unggulan rakyat Indonesia.
Banyaknya dukungan masyarakat akar rumput seperti Relawan Gerilya 08, Relawan Ridwan Kamil (RK) dan Komunitas Pemuda Cendekia Jawa Barat membuktikan sosok Prabowo sebagai pemimpin yang paling diminati oleh rakyat.
Baca Juga
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, dukungan tersebut sebagai bukti konkret banyaknya dukungan dari masyarakat di level akar rumput. Hal ini menjadikan Prabowo sebagai sosok paling diunggulkan untuk menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.
Advertisement
"Tentu ini menjadikan Prabowo sebagai salah satu kandidat capres yang diunggulkan dalam perhelatan Pilpres 2024 nanti," kata Ujang dikutip Selasa (3/10/2023).
Ujang menilai, dukungan tersebut sangat dibutuhkan oleh setiap kandidat capres yang ingin memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kesempatan itu sudah didapatkan oleh Prabowo yang meraih dukungan dari berbagai komunitas masyarakat.
"Tentu ini bagus bagi Pak Prabowo yang mendapat dukungan dari komunitas-komunitas masyarakat dan itu memang dibutuhkan oleh seorang calon presiden," ujarnya.
Lanjut Ujang, itu juga menjadi bukti Ketum Partai Gerindra tersebut tidak hanya mendapat banyak dukungan dari partai politik. Melainkan banyak juga gelombang dukungan dari masyarakat yang menginginkan Prabowo menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.
"Artinya Prabowo sudah mendapat banyak dukungan tidak hanya dari partai-partai politik tapi juga masyarakat grassroot sebagai pemegang kedaulatan utama dalam pemilu," papar Ujang.
Menurut Ujang, ketika seorang capres yang telah banyak mendapat dukungan dari masyarakat arus bawah cenderung akan memenangkan kontestasi pilpres. Hal ini dikarenakan masyarakat akar rumput sangat ikhlas dalam menyatakan dukungannya kepada sosok capres.
Jelas posisi tersebut sangat menguntungkan Prabowo di perhelatan Pilpres 2024 nanti. Kemenangan Prabowo semakin terlihat dengan banyaknya dukungan yang datang dari arus bawah.
"Biasanya yang menentukan kemenangan itu masyarakat-masyarakat kecil karena mereka itu sangat sederhana berfikirnya, jadi ketika mereka mendukung ya mereka mendukung dengan ikhlas," pungkasnya.
Elektabilitas Prabowo Naik
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, naiknya elektabilitas Prabowo Subianto lantaran mesin politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai panas. Seluruh partai pendukung Prabowo mulai bergerak serta adanya dukungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Yang juga cukup signifikan adalah pernyataan presiden ke-6 Pak Susilo Bambang Yudhoyono untuk all out mendukung Pak Prabowo. Sebagai presiden yang pernah memimpin 10 tahun, pengikut beliau pribadi masih sangat besar," ungkap Habubirokhman di Jakarta, Selasa, (3/10/2023).
Terlebih, kata Habiburokhman, gaya politik yang ditampilkan Prabowo Subianto juga menjadi salah satu penambah elektabilitasnya.
"Gaya politik Pak Prabowo yang merangkul dan menyatukan elemen-elemen bangsa membuat kerja kerja politik menjadi lebih ringan," ujar dia.
Kendati demikian, dia menegaskan, Partai Gerindra tak berpuas diri atas pencapaian tersebut. Partainya akan terus bekerja untuk merebut hati masyarakat.
Â
Advertisement
Survei LSI
"Kami tentu tidak akan berpuas diri dengan hasil survei ini, sebaliknya kami justru harus semakin bekerja keras untuk merebut hati rakyat," imbuh dia.
Dalam survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bakal calon presiden Prabowo Subianto unggul dalam simulasi lawan tunggal alias 'head to head' dengan Ganjar Pranowo.
Direktur LSI Adjie Alfaraby mengatakan Prabowo mengungguli Ganjar dengan selisih elektabilitas sebesar 8,1 persen.
"Per hari ini adalah head to head Ganjar versus Prabowo bedanya kurang lebih 8,1 persen. Ini kalau head to head datanya," kata Adjie dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube LSI Denny JA, Senin (2/10).
Berdasarkan hasil survei LSI, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 52,3 persen sementara Ganjar 44,2 persen. Ada 3,5 persen responden yang tidak menjawab.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden dengan metode multi-stage random sampling dan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka serta menggunakan kuesioner.
Survei dilakukan pada 4-12 September 2023. Margin of error survei sebesar lebih kurang 2,9 persen.
Ketokohan Prabowo di Kalangan NU Tak Bisa Dianggap Remeh
Direktur Eksekutif Partner Politik Indonesia, AB Solissa, mengatakan ketokohan Capres Prabowo Subianto di kalangan NU atau pemilih PKB tak bisa dianggap remeh.
"Terbukti dalam temuan survei justru kecenderungan pemilih PKB itu lebih dominan ke Prabowo ketimbang Cak Imin sendiri yang ketum partai," kata AB Solissa.
Meski PKB sudah resmi keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), namun basis pemilih PKB yang mayoritas adalah warga NU dinilai masih mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Hal itu terlihat dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 25 Agustus hingga 3 September 2023. Prabowo mendapat dukungan sebesar 34,6 persen di basis pemilih PKB, jumlah ini jauh lebih besar ketimbang Anies Baswedan yang sudah menggandeng Muhaimin Iskandar sebagi cawapres.
"Ini mengonfirmasi bahwa di internal PKB sendiri ternyata tidak solid mendukung Cak Imin, justru terfragmentasi kepada Prabowo ada sebagian pemilih PKB yang justru cenderung memilih Prabowo di pilpres," tambahnya.
Anies sendiri hanya mendapat dukungan sebesar 20,8 persen di kalangan pemilih PKB. Sedangkan di posisi pertama ada Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yang paling banyak mendapat dukungan dengan 43,3 persen.
Advertisement