Sukses

Reaksi Menag Yaqut Disebut Buzzer oleh Cak Imin

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tidak mempermasalahkan disebut buzzer oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Yaqut meyakini apa yang disampaikannya sebuah kebenaran.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tidak mempermasalahkan disebut buzzer oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Yaqut meyakini apa yang disampaikannya sebuah kebenaran.

Hal ini buntut dari pernyataan Yaqut yang meminta masyarakat memilih calon pemimpin dengan rekam jejak jelas. Kemudian, tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama alat untuk kepentingan politik seperti di pilgub DKI 2017.

"Ya enggak apa-apa, orang nyebut biasa aja. Mau disebut buzzer disebut apa, selama saya meyakini, saya menyampaikan apa yang saya yakini sebagai sebuah kebenaran, ya silakan sebut apa saja," kata Yaqut Cholil Qoumas usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Yaqut menegaskan tidak akan mencabut pernyatannya itu. Sebab, sebagai menteri agama, ia merasa wajib mengingatkan agar masyarakat tidak diperalat oleh oknum yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.

"Ya enggak, wong saya punya kewajiban sebagai menteri agama untuk menyampaikan kepada seluruh umat beragama, untuk menjaga agama masing-masing agar jangan diperalat untuk urusan politik," ujar Yaqut.

Menurut Yaqut, masyarakat mesti memilih pemimpin di pilpres 2024 dengan cerdas dan rasional. Sebab, hal ini menentukan nasib negara ke depan.

"Ya itu, saya tidak akan mengubah pendapat saya karena publik ini harus memilih pemimpin dengan cara yang cerdas, dengan cara rasional, karena ini sangat menentukan nasib negara jadi jangan asal," kata Yaqut.

2 dari 3 halaman

Pernyataan Yaqut yang Bikin Cak imin dan PKB Meradang

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Cak Imin meradang. PKB tak terima Yaqut meminta masyarakat memilih calon pemimpin yang punya rekam jejak jelas.

Pernyataan itu disampaikan Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023).

"Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih. Jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya bagus, syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih," kata Yaqut.

Yaqut meminta masyarakat tidak mempertaruhkan negeri ini pada orang-orang yang tak memiliki perhatian pada masyarakat. Dia mengatakan, agama dan politik tidak dapat dipisahkan. Namun, agama tidak boleh digunakan sebagai alat politik untuk memenuhi nafsu kekuasaan.

"Jangan gunakan agama untuk memenuhi keinginan merebut kekuasaan, tidak boleh karena berbeda pilihan kemudian yang beda itu dikafir-kafirkan. Kita masih ingat, ada penggunaan agama secara tidak baik dalam politik beberapa waktu yang lalu, waktu pemilihan gubernur DKI Jakarta dan pemilihan presiden," kata Yaqut.

Ucapan Yaqut itu pun diduga diarahkan kepada Anies Baswedan yang merupakan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan. Diketahui, Anies berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam pilpres 2024.

3 dari 3 halaman

Reaksi Cak Imin dan PKB atas Pernyataan Yaqut

Ketua Umum PKB sekaligus bacawapres 2024 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons santai pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut jangan pilih pemimpin yang pandai bicara, bermulut manis dan berwajah tampan dalam pesta pilpres 2024.

Cak Imin menilai pernyataan Menag Yaqut itu selayaknya ucapan seorang buzzer yang tidak pantas keluar dari mulut menteri.

"Itu omongan buzzer, ha ha ha," kata Cak Imin di Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023).

Begitu juga PKB, langsung merespons pernyataan Yaqut. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, PKB akan mendisiplinkan Yaqut yang berstatus kader.

"Kalau sebagai kader PKB kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan. Dan publik tentu akan memberikan penilaian. Menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung," kata Jazilul Fawaid.

Menurut Jazilul, penyataan Yaqut yang menyinggung penggunaan agama pada pilgub DKI menggiring opini yang tidak perlu. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta agar jangan ada politik pecah belah.

"Jangan bikin hoaks. Ini hoaks kok dari negara. Ini hoaks kok dari Menteri Agama, yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama," ucap dia.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com