Liputan6.com, Jakarta Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo mengunjungi salah satu rumah perwakilan buruh di Kampung Bunisari Kulon, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kedatangannya untuk melakukan diskusi sekaligus bersilahturahmi dengan para buruh.
Dalam kesempatan itu, Ganjar turut didampingi oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena.
Baca Juga
Setibanya di rumah salah satu perwakilan buruh, Ganjar Pranowo disuguhi makanan sayur lodeh. Bahkan ia sempat berbicang-bincang dengan buruh untuk menyerap aspirasi mereka.
Advertisement
“Alhamdulillah hari ini bertemu sekaligus bersilahturahmi. Tadi sempat salat Maghrib bareng dan makan bersama sayur lodeh, enaknya luar biasa,” kata Ganjar dalam keterangannya.
Menurut Politikus PDIP ini, para buruh juga menyampaikan beberapa hal kepadanya. Seperti mengenai langkah kongkret yang harus dilakukan untuk mensejahterahkan kaum buruh.
“Tapi tadi kawan-kawan buruh menyampaikan beberapa hal menjadi agenda perjuangan, tentu bagaimana buruh sejahtera, bagaimana menghitung upah, karena kami punya pengalaman perhitungan upah, tadi saya sampaikan ke temen-teman. Apakah kita masih akan menggunakan rezim upah minum, atau adakah cara lain,” tegas Ganjar.
“Bagaimana cara menghitung apakah dengan pola ketemtuan hari ini inflasi pertumbuhan ekonomi atau survei KHL (Kebutuhan Hidup Layak), mana yang kira-kira oke,” tutur Ganjar.
Serap Tenaga Kerja
Hanya saja menurut Gubernur Jawa Tengah dua periode ini langkah-langkah itu tidak bisa terwujud bila investasi di Indonesia tak berjalan dengan baik.
“Namun itu tak cukup, kita harus bicara investasi harus gampang masuk ke Indonesia agar bisa menyerap tenaga kerja. Yang tidak terserap bagaimana? Kita harus buat menyiapkan kewirausahaan untuk mereka dengan pelatihan dibutuhkan,” tutur Ganjar.
Selain itu, pria berambut putih ini mengaku kerap berkomunikasi dengan buruh terkait isu-isu kesejahteraan mereka. Hal tersebut selalu dilakukannya ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) selama dua periode.
“Sebenarnya tadi cerita upahnya seperti cara menghitung, kita komunikasi aja dibuka. Jangan-jangan pikiran hebatnya jadi lebih bisa keluar, tapi kedua saya ingatkan juga kalo investasi tidak gampang lapangan kerja tidak akan mudah, meskipun kita bisa mencari alternarif berikutnya,” ucap Ganjar.
presiden kedepan baru pertama kali diutarakan kepada Ganjar Pranowo," sambungnya.
Advertisement
Jokowi Dipandang Lebih Percaya Ganjar
Pasca Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan (PDIP), langkah bakal calon presiden Ganjar Pranowo dipandang semakin percaya diri.
Pasalnya, apa yang ditontonkan oleh acara partai terbesar di Indonesia itu seolah bertolak belakang akan isu politik terjadi.
Di mana, disebut hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merenggang dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang membuat mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengambil jarak dengan kubu Ganjar.
"Ada beberapa hal yang memperlihatkan tanda tentang gesture harmoni baik antara Presiden Jokowi dan Megawati dan semakin menguatnya sinyal dukungan Presiden Jokowi ke Ganjar Pranowo," kata Dosen Departemen Politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman dalam keterangan yang diterima, Rabu (4/10/2023).
Menurut dia, selain di Rakernas Megawati menggandeng baik Presiden Jokowi dan Ganjar, juga Megawati menjelaskan istilah petugas partai yang selama ini diidentikkan Jokowi adalah petugas partai.
"Megawati menegaskan bahwa bukan hanya presiden Jokowi sebagai petugas partai, namun juga dirinya adalah bagian petugas partai. Maksud Megawati agaknya bahwa baik dirinya maupun Presiden Jokowi sama-sama berkomitmen terhadap garis ideologi partai yang menjadi framework dalam kebijakan publik," jelas Airlangga.
Semakin Terlihat
Dia menuturkan, pernyataan yang memperlihatkan semakin tegasnya Jokowi dalam mendukung Ganjar Pranowo terutama terucap dalam pernyataannya soal apabila sebagai Capres Ganjar terpilih sebagai presiden, maka hari pertama dia terpilih langsung menegaskan program kedaulatan pangan untuk Indonesia.
"Orientasi kedaulatan pangan sebagai saran dari Presiden Joko Widodo terhadap Ganjar Pranowo ini menjadi sangat penting, karena ancaman krisis yang dihadapi baik dunia dan Indonesia kedepan adalah krisis pangan, dan Presiden menekankan program krusial tersebut pada Ganjar Pranowo sebagai kandidat presiden apabila terpilih menjadi presiden," ungkap Airlangga.
"Seruan tentang program krusial ini belum pernah Presiden Jokowi tekankan pada kandidat presiden lainnya, dan pernyataan tentang program.
Advertisement