Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan, dia bersama capres Anies Rasyid Baswedan menargetkan bukan sekedar menang dalam Pilpres 2024. Mereka juga menargetkan perubahan masyarakat yang lebih adil dan makmur.
"Saya bersama Capres Mas Anies bukan sekedar target menang tapi melakukan perubahan untuk masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera dengan langkah konkret," kata cawapres dari koalisi PKB, Nasdem, dan PKS itu ketika membuka Rakerwil DPW PKB Sumatera Selatan di Palembang, Jumat (6/10/2023), seperti dilansir Antara.
Baca Juga
Menurut Muhaimin, PKB sebagai partai Islam terbesar di Tanah Air dengan 13 juta pemilih berupaya melipatgandakan perolehan suara dan menargetkan minimal menguasai 17 persen kursi DPR RI bersama dua partai koalisi perubahan dalam Pemilu serentak Februari 2024.
Advertisement
Dengan menguasai kursi DPR RI masing-masing partai koalisi 17 persen, jika dipercaya rakyat pasangan Anies Baswedan- Muhaimin (Amin) menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 dapat dengan mudah melakukan perubahan menjadikan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Kemudian melakukan perubahan peningkatan mutu pendidikan dan mewujudkan pertanian mandiri agar kebutuhan pangan nasional bisa dipenuhi sendiri tanpa ketergantungan impor.
Kader Diminta Menangkan Pasangan Anies-Cak Imin
Untuk melipatgandakan perolehan suara dan kursi parlemen tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat, diminta semua kader dan simpatisan PKB berjuang maksimal memenangkan pemilihan anggota legislatif.
"Kemudian kader dan simpatisan PKB bersama kader dan simpatisan partai koalisi (Nasdem dan PKS) yang di Sumsel telah membuat sekretariat bersama (sekber) untuk bersama-sama berjuang memenangkan pasangan Anies - Muhaimin (Amin)," ujar Ketua Umum PKB.
Sementara Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan mengatakan berdasarkan kesepakatan seluruh pengurus dari 17 kabupaten/kota siap berjuang memenangkan pasangan Capres dan Cawapres Amin.
Sesuai kesepakatan itu, diminta semua pengurus PKB hingga pelosok Sumsel untuk memasang gambar pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"Jangan takut memasang gambar pasangan Capres dan Cawapres Amin, siapa yang membelot saya akan mengambil tindakan tegas. Semua kader diminta ikhlas berjuang, musuh sangat kuat, namun jangan gentar," ujar Ramlan.
Advertisement
Bila Terpilih Jadi Presiden 2024, Anies Baswedan Janji Naikkan Anggaran Riset
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan berjanji akan menaikan anggaran untuk riset, jika terpilih menjadi Presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Hal tersebut, dia sampaikan usai bertemu dengan para peneliti di acara Temu Tokoh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (5/10/2023).
"Iya dan tentu kami merencanakan untuk menaikkan, dan kenaikan menggradual supaya bersamaan dengan peningkatan produktivitas di dalam penelitian," kata Anies.
Dia menjelaskan, kehadirannya di BRIN untuk menerima undangan sebagai pembicara. Ia menyebut diskusi yang berlangsung selama tiga jam itu dihadiri sekitar 150 orang peneliti.
Salah satu isu krusial yang dibahas terkait anggaran untuk riset. Sebab, Anies menyebut, anggaran untuk riset di Indonesia sangat rendah dibanding negara-negara lain.
"Saya sampaikan bahwa anggaran untuk penelitian, untuk riset itu memang harus terus di berikan peningkatan. Dan didorong untuk selalu melalukan inovasi, karena itulah yang bisa membuat bangsa kita maju berkembang kalau kita investasi didalam kualitas manusia. Kualitas manusia itu adalah satu kesehatan, kedua lewat pendidikan dan dalam unsur pendidikan adalah kemampuan untuk riset," ujar dia.
Selain itu, pembahasan dalam pertemuan itu, antara lain tentang pemanfaatan riset di bidang pengambilan kebijakan hingga pengembangan ilmu pengetahuan. Dia juga menyinggung terkait karier bagi peneliti.
"Mereka merasa aturan kepegawaiannya itu cocok untuk birokrasi tapi belum tentu cocok untuk peneliti. Kemudian juga disampaikan tentang bagaimana ilmu karena tadi yang berkumpul ilmu sosial, ilmu humaniora, bagaimana ilmu sosial dan humaniora itu bisa diberikan kesempatan berkembang dan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dan dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu itu sendiri," imbuh Anies Baswedan.
SMRC: Deklarasi Anies-Cak Imin Belum Mampu Kerek Suara
Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani menyatakan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar belum mampu mendokrak perolehan suara partai-partai pendukungnya di wilayah Jawa Timur.
Saiful pun membeberkan perolahan suara 3 partai pendukung Anies-Muhaimin dalam risetnya, pertama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapatkan suara 17,8 persen, Nasdem 3,5 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 1 persen.
Perolehan suara partai-partai ini di bawah hasil pemilihan umum (Pemilu) 2019.
Saiful mengatakan, sejauh ini PKB selalu menjadi kekuatan besar di Jawa Timur. PKB pernah menjadi nomor satu di Jawa Timur di pemilu awal reformasi 1999 dan Pemilu 2004. Di Pemilu 2019, PKB mendapatkan suara terbanyak kedua setelah PDI Perjuangan dengan selisih suara yang tidak banyak. Artinya, PKB memang kuat di Jawa Timur.
Oleh karena itu, menurut Saiful, jika berharap PKB lebih kuat lagi menjelang Pemilu 2024, hal itu ada dasarnya, karena selama ini PKB memang kuat di Jawa Timur.
“Karena itu deklarasi di mana ketua umum PKB menjadi calon wakil presiden, diharapkan ada efek ekor jas dari sana karena tokoh utamanya menjadi banyak dibicarakan. Kalau di Jawa Timur saja tidak mengalami kemajuan, efek deklarasi tersebut pada PKB di daerah lain mungkin juga tidak bisa diharapkan,” kata Saiful, dalam paparannya secara daring, Kamis (5/10).
Dalam survei nasional SMRC pada 2-11 September 2023, perolehan suara partai khusus di Jawa Timur, PDI Perjuangan mendapatkan suara 22,2 persen, PKB 17,8 persen, Gerindra 11.6 persen.
Kemudian, Demokrat 6,3 persen, PPP 4,6 persen, Nasdem 3,5 persen, PAN 1,1 persen, PKS 1 persen, partai-partai lain di bawah satu persen, dan masih ada 21,6 persen belum menjawab.
Saiful menyoroti penurunan suara partai Nasdem yang merupakan salah satu pendukung deklarasi Anies-Muhaimin. Partai ini menurun dari 10,3 persen di 2019 menjadi 3,5 persen.
Advertisement