Sukses

Pakar Politik Nilai Prabowo Punya Peluang Besar Menangkan Pilpres 2024

Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, tingginya elektabilitas Prabowo jika berhadapan dengan Ganjar memang karena positioning Prabowo yang cukup bagus.

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto semakin terbuka lebar di Pilpres 2024 nanti. Prabowo dinilai semakin potensial menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.

Hal itu dilihat dari tingginya elektabilitas Prabowo Subianto di hasil lembaga-lembaga survei terbaru. Dalam hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut terbilang cukup meyakinkan untuk menjadi modal kekuatan di Pilpres 2024.

Pasalnya, Ketum partai Gerindra tersebut unggul cukup signifikan jika bertarung secara head to head dengan kandidat capres manapun. Jika Prabowo head to head dengan Ganjar Pranowo, maka elektabilitas yang diperoleh sebesar 45,7%. Sedangkan Ganjar mendapat 34,4%.

Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, tingginya elektabilitas Prabowo jika berhadapan dengan Ganjar memang karena positioning Prabowo yang cukup bagus.

"Kalau kita bicara simulasi dua nama, maka keunggulan Prabowo itu satu pemilih Anies itu sebagian besar pindah ke prabowop ketika masuk ke putaran kedua. Jadi itu sesuatu yang sudah lama kita perkirakan," kata Djayadi dalam paparannya di CNN Indonesia, Senin (9/10/2023).

Menurut Djayadi, posisi Prabowo yang sebagai capres jalan tengah masih sangat berpotensi merebut suara pemilih dari capres lain. Faktor tersebut masih sangat relevan dan terbukti ampuh untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.

Djayadi mengatakan, fenomena itu sebenarnya merupakan sesuatu yang sudah lama, namun hingga saat ini nyatanya sangat ampuh menjadikan Prabowo sosk capres terkuat. Prabowo semakin potensial untuk menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.

"Sementara kalau Prabowo berhadapa dengan Anies, maka pemilih Ganjar yang banyak pindah ke Prabowo. Jadi memang posisi Prabowo yang berada di tengah di antara Anies dan Ganjar," ujarnya.

2 dari 4 halaman

Miliki Banyak Pengalaman, Pengamat Nilai Prabowo Subianto Bisa Menang Pilpres 2024

Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto diyakini mampu memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno.

Adi menilai, Prabowo Subianto diyakini menangkan Pilpres 2024 karena memiliki pengalaman panjang yang sudah terkumpul sejak Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

"Dengan pengalaman itu, Prabowo diyakini bisa memenangkan Pilpres 2024 dengan sangat mudah. Menteri Pertahanan tersebut berpotensi menang secara mutlak tahun depan," ujar Adi melalui keterangan tertulis, Senin (9/10/2023).

Adi menilai, seharusnya Prabowo bisa menang dengan mudah karena memiliki bekal pengalaman yang tidak dimiliki oleh bakal capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Bawedan.

"Untuk ukuran Prabowo yang pengalaman tanding pemilunya paling banyak, mestinya menang telak ke calon lainnya," ucap dia.

Adi mengatakan, Prabowo sudah memiliki tabungan pendukung sejak 15 tahun sebelumnya. Tabungan tersebut bisa digunakan oleh Prabowo untuk menjadi modal tambahan di Pilpres 2024.

"Prabowo punya tabungan politik 15 tahun. Sudah ikut tanding pilpres sejak 2009 jadi calon wakil Megawati, dan dua kali capres menantang Jokowi. Itu modal utamanya," kata dia.

Meski selalu kalah dalam Pilpres sebelumnya, Adi menilai Prabowo merupakan sosok yang tidak bisa diremehkan. Jika dibandingkan dengan Ganjar dan Anies yang merupakan pendatang baru, Prabowo jauh lebih berpengalaman dalam pertarungan pilpres.

"Secara umum publik melihat Prabowo spesialis ikut Pilpres meski selalu kalah. Sementara Ganjar dan Anies pendatang baru di Pilpres," terang Adi.

3 dari 4 halaman

Mesin Politik Belum Bekerja Maksimal

Adi mengatakan, saat ini mesin politik dari masing-masing kandidat juga belum bekerja secara maksimal. Kemungkinan besar kekuatan koalisi dari ketiga capres akan semakin menguat usai pendaftaran capres dan cawapres pada 19 Oktober 2023 nanti.

"Sementara mesin politik calon lain belum terlihat kerja maksimal. Mungkin akan gaspol setelah penetapan pasangan capres oleh KPU," tandas Adi.

Sebelumnya, elektabilitas Prabowo Subianto menyentuh angka 38,9 persen berdasarkan hasil survei Lembaga Poltracking Indonesia. Survei yang dirilis pada Sabtu 7 Oktober 2023 kemarin, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dalam survei tersebut, Ganjar menempati posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 37 persen, sedangkan Anies di posisi ketiga dengan elektabilitas 19,9 persen.

"Selisihnya di antara Prabowo-Ganjar 1,4 persen, sementara Anies cukup jauh tertinggal dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam simulasi individu ya," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda, dalam rilis daring, Sabtu 7 Oktober 2023.

 

4 dari 4 halaman

Hasil Survei Poltracking Indonesia

Hanta mengatakan, elektabilitas ketiga capres mengalami peningkatan dibandingkan survei bulan Juli 2023 lalu. Eelektabilitas Prabowo meningkat dari 37,5 persen menjadi 38,9 persen.

Sedangkan Ganjar naik dari 35,9 persen menjadi 37 persen dan Anies Baswedan dari 15,3 persen menjadi 19,9 persen. Sementara tren kenaikan elektabilitas tertinggi adalah Anies dibandingnkan capres lainnya.

"Tapi yang penting adalah kita lakukan survei bulan Juli, tiga capres yang menjadi poros utama mengalami kenaikan bervariasi. Misal Prabowo ada sekitar 1,4 persen. Kemudian Ganjar Pranowo ada di 1,1 persen kemudian yang agak lumayan kenaikannya sekitar 4 persen," ucap Hanta Yuda.

"Ketiga capres yang agak naik Anies Baswedan. Kita tahu sebelum pengambilan data ada deklarasi cawapres Anies Baswedan," sambung dia.

Prabowo Subianto 38,9 persenGanjar Pranowo 37 persenAnies Baswedan 19,9 persenAdapun Survei dilakukan pada 3-9 September 2023, menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden. Sementara Margin of error survei +- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.