Sukses

PAN Yakini Jawa Tetap Jadi Kunci Pemenangan Pilpres 2024: Jatim Jadi Perebutan

Politikus PAN yang juga Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Rizki Sadig mengatakan, Pulau Jawa menjadi kunci pemenangan dalam Pilpres 2024 mendatang, khusunya di Jawa Timur yang dipandangnya sebagai medan perang utama para kandidat bakal calon presiden.

Liputan6.com, Jakarta Politikus PAN yang juga Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Rizki Sadig mengatakan, Pulau Jawa menjadi kunci pemenangan dalam Pilpres 2024 mendatang, khusunya di Jawa Timur yang dipandangnya sebagai medan perang utama para kandidat bakal calon presiden.

Karena itu, dia berharap Jatim tetap aman dan kondusif selama helatan Pemilu 2024 berlangsung.

"Jatim merupakan zona rebut dalam Pemilu mendatang. Hal ini perlu jadi perhatian agar kondisivitas Jatim dapat terus terjaga sebagai daerah dengan kategori rawan rendah," kata Rizki dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (10/10/2023).

Ketua DPW PAN Jawa Timur tersebut pun meyakini unit BIN di Jawa Timur mampu menjaga kondusivitas masyarakat. Tentunya dengan kerja sama berbagai pihak.

"Tentu hal ini bisa tercapai dengan Kinerja BINDA Jatim yang sejauh ini sudah sangat baik dalam membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder terkait," kata dia.

Sebelumnya, Analis politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan Jawa Timur (Jatim) menjadi battle zone (zona pertempuran) politik dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024, antara kubu bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto.

"Selain Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), maka Jatim menjadi kandang banteng (PDIP), sehingga Ganjar diperkirakan akan unggul di tiga provinsi tersebut dalam Pilpres 2024. Prabowo akan mencoba menggerus suara Ganjar di Jawa Timur dengan mencari figur yang berwarna Nahdlatul Ulama (NU)," kata Ginting dalam keterangan, Selasa, (10/10/2023).

 

2 dari 4 halaman

Ketum PAN Zulhas: Pilkada DKI Jakarta 2017, Pemilu Terburuk

Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hassan mengungkapkan, pemilu paling buruk yang pernah dilewati di Indonesia, yakni Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebab pada tahun tersebut masyarakat mengalami pembelahan politik.

Oleh karena itu, politikus yang akrab disapa Zulhas berharap Pemilu 2014 berjalan dengan aman. Karena masyarakat sudah punya pengalaman Pilkada DKI 2017.

"Jadi mohon doanya dan dukungannya mudah-mudahan nanti Pemilu kita yang akan datang 2024 14 Februari, InsyaAllah tidak usah khawatir, pemilu kali ini aman dan lancar InsyaAllah," kata Zulhas saat maulid nabi yang digelar Sekjen PBB Afriansyah Noor di kediamannya, kawasan Jagakarsa, Jakarta, Minggu (8/10/2023).

"Karena apa? karena kita sudah pinter-pinter. Sudah mengerti sudah paham. Dan yang buruk sudah lewat, yang paling buruk Pemilu itu waktu Pilgub DKI," sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Tak Mudah

Menurut Zulhas, berdasarkan pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017, diyakini masyarakat tidak akan mudah dipanas-panasi pada Pemilu 2024.

"Jadi sudah lewat, sehingga kita sudah mengerti, sudah paham. Tidak mudah kita dipanas-panasi," sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Ingatkan Masyarakat Jangan Mau Diadu Domba

Menteri perdagangan ini mengingatkan masyarakat jangan mau diadu domba. Zulhas mengajak masyarakat untuk bersatu.

"Jangan mau kita diadu, ayo bangun umat ini, masyarakat kita sehingga kalau kita bisa bersatu, kita bisa harmoni dan kompak yang bisa kita konversi menjadi kekuatan ekonomi, dan kekuatan terhadap politik. Apalagi nanti kalau Pak Prabowo yang pimpin, InsyaAllah," katanya.

Zulhas pun mengungkap alasan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Zulhas dan Prabowo sudah punya hubungan yang lama. Sudah 2 pemilu sebelumnya Prabowo didukung PAN.

"Saya tahu Pak Prabowo sekarang yang terbaik sebagai jalan tengah. Kalau kanan banget itu waduh susah kita apalagi kalau kita kiri banget susah kita, kita ambil jalan tengah. Islam itu kan jalan tengah, moderat," ungkapnya.