Sukses

Survei Poltracking: Prabowo Unggul di Tapal Kuda Jawa Timur

Elektabilitas Prabowo Subianto di Tapal Kuda unggul 47,8 persen. Adapun Tapal Kuda meliputi kabupaten atau kota dengan rincian Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Kota Pasuruan, Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Situbondo.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei mengenai peta kekuatan elektoral capres-cawapres di provinsi terpadat kedua, Jawa Timur.  Hasilnya, berdasarkan survei di wilayah aglomerasi-kultural, Prabowo Subianto unggul di Tapal Kuda.

Elektabilitas Prabowo Subianto di Tapal Kuda unggul 47,8 persen. Adapun Tapal Kuda meliputi kabupaten atau kota dengan rincian Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Kota Pasuruan, Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Situbondo.

Sementara itu, Ganjar Pranowo di Tapal Kuda, tercatat elektabilitasnya 30,0 persen, dan Anies Baswedan dengan 13,4 persen.

"Di Tapal kuda yang unggul adalah Prabowo ya yang banyak menjadi basis Nahdliyin yang kuat, relasi kiai dan santri dan seterusnya, itu kuat. Nah meskipun juga Ganjar cukup lumayan, baru kemudian disusul oleh Anies ya," kata Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi dalam konferensi daring, Rabu (11/9/2023).

Arya memaparkan, Ganjar Pranowo unggul di Mataraman dengan 48,4 persen. Di Mataraman Ganjar terpaut jauh dari Prabowo dengan 36,7 persen, lalu Anies dengan 28,0 persen.

"Berdasarkan peta ini jika kita cek elektabilitas tadi di Mataraman tidak mengagetkan karena saya sampaikan dia cenderung merah ya, kelompok nasionalis Ganjar cukup tinggi ya 48,4 persen," kata Arya.

Lalu di Arek (Jombang, Malang, Kota Malang, Mojokerto, Kota Mojokerto, Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kota Baru), Prabowo dan Ganjar kompetitif. Ganjar unggul dengan 43,1persen, Prabowo dengan 36,9 persen, dan Anies Baswedan dengan 26 persen.

Lebih lanjut, Anies nampak unggul di Madura (Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep). Anies unggul dengan 44,8 persen. 

"Sementara di Madura yang kompetitif agak berbeda yaitu antara Anies dan Prabowo Subianto. Anies 44,8 (persen), kemudian Prabowo 42,5 persen, Ganjar terekam sangat kecil ya (9,2 persen)," ujar Arya.

2 dari 3 halaman

Anies-Cak Imin Selalu Terendah di Survei, PKB: Ada Indikasi Melegitimasi Kecurangan

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menduga ada indikasi melegitimasi kecurangan kelompok tertentu di Pemilu 2024. Indikasi itu terlihat melalui survei elektabilitas calon presiden. Cucun menyoroti survei-survei yang ada saat ini selalu menempatkan Anies Baswedan di posisi ketiga di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Ini saya membaca ada indikasi melegitimasi sebuah rencana besar untuk melegitimasi kecurangan kelompok tertentu, saya enggak bisa menyebut kelompok manapun juga karena nanti masih dinamis," kata Cucun di kantor DPP PKB, Selasa, 10 Oktober 2023 malam.

Survei-survei yang kini dipublikasikan menjadi alat melegitimasi upaya kecurangan nantinya. Cucun meminta survei jangan dijadikan alat untuk melakukan framing ke publik.

"Jangan sampai keluar survei ini ini melegitimasi nanti apa langkah yang akan dilakukan. Maka saya imbau semua anak bangsa yang ada di kita ini negeri tolong jangan sampai membuat sesuatu hal yang mem-framing semua mindset yang ada pikiran masyarakat di republik ini dengan survei-survei," katanya.

Cucun mengaku sudah mencatat daftar survei mana saja yang hanya main-main. Meski begitu, kubu pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin tidak gentar menghadapinya.

"Kita bisa membaca mana ini yang main-main mana yang betul-betul mensurvei dengan indikator-indikator akademis yang betul benar ya kita melihat kami tidak gentar," katanya. 

Cucun pun mencontohkan adanya upaya membingkai hasil survei yang menempatkan posisi Anies-Muhaimin pada yang terbawah, dan kemudian gaungkan di memdia sosial.  

"Misalkan sekarang dengan survei buncit semacam sekarang ini, diframing kemudian juga diamplikasi di dalam media sosial. Ini kan saya memandang ini ada sesuatu rencana besar mungkin untuk melegitimasi apa yang dilakukan itu dengan survei-survei yang sekarang dibangun dari awal seperti ini," jelas Cucun.

3 dari 3 halaman

Anies Tak terlalu Percaya Survei

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyatakan, prediksi lembaga survei bisa saja berbeda dan situasi sebenarnya pada Pemilu 2024.

"Saya lebih percaya Gus Jazilul dari pada hasil survei," katanya di Jakarta, Jumat 6 Oktober 2023, dikutip dari Antara.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan survei-survei itu akan terus ada. Setiap survei selalu memotret kondisi saat survei dilaksanakan, misalnya, dua atau tiga bulan lalu. Bahkan, dalam survei itu, banyak orang belum menentukan sikap atau pilihan.

"Tapi tidak pernah ditanyakan, kok masih banyak yang belum menentukan sikap," ujarnya.

Menurut Anies, mereka yang belum menentukan sikap, sangat mungkin memilih tidak sesuai dengan prediksi penyelenggara survei.

"Itu juga kami rasakan di Jakarta, pengalaman Pilkada di Jakarta, tidak ada satu pun dari survei, yang memprediksi kami menjadi pemenang," katanya menegaskan.

Anies mengatakan saat ini mereka lebih fokus untuk mengirimkan pesan tentang perubahan, bukan menanggapi hasil lembaga survei.

Anies Baswedan menyatakan masyarakat dapat menilai dengan objektif dan berdasarkan rekam jejak.

"Fokus untuk terus menerus menyampaikan fakta, sehingga masyarakat menilai dengan objektif, berdasarkan rekam jejak sebelumnya," katanya.