Sukses

Dongkrak Suara Pemilih Muslim, PPP: Ganjar Pranowo Siap Gandeng Cawapres Representasi Kalangan Islam

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan bukan tidak mungkin pendamping bakal capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 bakal berasal dari kelompok kalangan muslim.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Survei Center (ISC) merilis hasil survei terbarunya. Berdasarkan data ditemukan ISC, mayoritas masyarakat berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) kini lebih condong ke bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dengan persentase 36,3 persen.

Sementara, untuk bakal capres Ganjar Pranowo 32,8 persen dan terhadap Anies Baswedan 26,8 persen.

Senada dengan itu, responden yang mengafiliasikan diri dengan ormas Muhammadiyah juga mengarahkan dukungan saat ini terhadap Prabowo dengan skor 34,4 persen. Kemudian Ganjar 24,3 persen, sementara untuk Anies sebesar 33,1 persen.

Menanggapi temuan ISC, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan hasil survei akan berbeda kalau Ganjar sudah menentukan sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Menurut dia, bukan tidak mungkin pendamping Ganjar di Pilpres 2024 bakal berasal dari kelompok kalangan muslim.

"Kalau figur cawapres (pendamping Ganjar) sudah ditentukan, hasilnya pasti beda dan kalau dari kalangan kelompok Islam maka akan mudah mengajak pemilih muslim. Sosok cawapres itu yang akan kami tonjolkan," ujar pria yang karib disapa Awiek kepada awak media, seperti dikutip Rabu (11/10/2023).

Dia menilai, adalah tugas PPP dalam mengajak pemilih kelompok muslim. Tujuannya, kata Awiek, untuk memaksimalkan elektabilitas Ganjar di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Secara terpisah, Analis politik Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam meyakini, salah satu cara menaikkan dukungan untuk Ganjar dari kalangan kelompok Islam adalah dengan menggandeng cawapres yang merupakan tokoh representasi Islam.

"Selain itu, Ganjar juga harus juga gencar melakukan sosialisasi di kelompok Islam dan menunjukkan sikap politik dan komitmen terhadap kemajuan umat Islam," terang Arif.

 

2 dari 4 halaman

Nama Bakal Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo

Arif menyebut, ada dua nama yang kuat digadang bakal berpasangan dengan Ganjar, pertama adalah Menko Polhukam Mahfud Md dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa.

Diketahui, kedua tokoh tersebut memiliki akar di kelompok Islam, selain secara geopolitik keduanya juga kuat di Jawa Timur.

"Ganjar akan cukup representatif karena akan menarik gerbong kelompok Islam dan Jawa Timur akan potensial memperoleh dukungan yang berlipat-ganda," kata Arif.

Namun demikian, jika memilih Khofifah maka Ganjar akan dinilai memiliki representasi kelompok perempuan dan menarik pemilih dari perempuan.

"Apalagi jika nantinya misal beliau (Khofifah) hanya menjadi satu-satunya perempuan yang ikut kontestasi dalam pilpres ke depan," Arif menandasi.

Sebelumnya, Survei Litbang Kompas pada awal pekan Oktober merekam tingkat elektabilitas para bakal calon presiden di Pemilu 2024 di kalangan generasi Z atau mereka yang masuk dalam rentang usia 17-25 tahun. Hasilnya, Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas responden mencapai 31 persen.

Menyusul Ganjar, Prabowo Subianto ada di urutan kedua dengan meraih suara 28,2 persen dan ketiga adalah Anies Baswedan memperoleh 8,2 persen suara responden. Namun demikian, responden yang tidak menjawab atau merahasiakan capres pilihannya masih terbilang cukup besar, yaitu 22,7 persen.

 

3 dari 4 halaman

Ganjar Pranowo Unggul di Kalangan Gen Z, Apa Rahasianya?

Menanggapi hasil tersebut, Peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menganalisis, alasan Ganjar moncer di generasi Z lantaran karakternya cocok dengan gen Z.

“Karakter personal Ganjar memang cocok dengan mayoritas generasi Z. Secara personal memang objektif,” kata Saidiman seperti dikutip dari siaran pers diterima, Rabu (11/10/2023).

Saidiman menilai, Ganjar memiliki kemiripan dengan karakter Presiden Jokowi yang cepat merespon situasi. Sebab itu, generasi Z melihat hal itu juga ada pada Ganjar.

“Tidak ada sloganistik macam-macam, serius dan detail," jelas Saidiman.

Keunggulan Ganjar lainnya, sambung Saidiman, karena sangat aktif di media sosial (medsos). Di beragam platform medsos, Ganjar rutin mengunggah aktivitas sehari-hari yang terkadang tak ada kaitannya dengan dunia politik. Hal itu cenderung disukai gen Z.

"Semisal lari-lari pagi. Bagi sejumlah orang, itu biasa saja. Tetapi, dilihat oleh generasi milenial, dia bisa berkomunikasi dengan siapa pun dan dijawab secara spontan. Itu juga penting. Membangun kualitas personal dari capres-capres, yang selain dia (Ganjar), terlihat fit, misalnya," ucap dia.

 

4 dari 4 halaman

Faktor Jokowi

Faktor Jokowi juga turut mempengaruhi tingginya tingkat keterpilihan Ganjar di kalangan gen Z. Ia menilai, mayoritas gen Z puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Sebab, sebagai sesama kader PDI-Perjuangan, gen Z menganggap Ganjar adalah suksesor Jokowi.

"Mereka gen Z lebih banyak mengapresiasi dan menginginkan agar pemerintahan ke depan itu melanjutkan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi. Umumnya, mereka melihat Ganjar Pranowo itu sebagai pelanjut dari Pak Jokowi," jelas Saidiman.

Meski begitu, Saidiman berpendapat membangun kedekatan dengan gen Z tak cukup hanya dengan unggahan medsos saja. Ganjar dinilai perlu menyusun program-program yang berpihak kepada kaum muda, semisal yang terkait dengan penyediaan lapangan kerja dan lainnya.

"Kemudian isu yang mereka perhatikan itu adalah mengenai isu akuntabilitas aparat, dan penyelenggaraan birokrasi (yang menangani) persoalan-persoalan publik. Soal korupsi, dan lingkungan itu juga mendapat perhatian. Jadi, kalau ada capres yang bisa masuk ke situ, saya kira, itu akan mendapatkan simpati lebih jelas," Saidiman menandasi.